JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan terkejut dengan adanya keinginan petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) agar PKS keluar dari koalisi pemerintahan. Kalaupun keinginan itu akan diakomodasi PKS, Syarief menyerahkan sepenuhnya kepada PKS.
"Ah yang bener? Terserah PKS lah. Kita diam saja. Kita kembalikan kepada teman-teman PKS," kata Syarief di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Rabu (22/5/2013).
Hal itu dikatakan Syarief ketika dimintai tanggapan keinginan Wakil Sekretaris Jenderal PKS Fahri Hamzah agar PKS segera keluar dari koalisi pemerintah. Fahri mengaku tidak mendukung gaya kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Syarief tidak mau berandai-andai bagaimana kondisi Sekretariat Gabungan (Setgab) jika ditinggal PKS. Pihaknya ingin melihat terlebih dulu bagaimana sikap resmi PKS atas usulan tersebut. "Biarin aja dululah," pungkas dia.
PKS mulai bergabung dengan koalisi pemerintahan sejak 2009. Ikut bergabung lima parpol lain, yakni Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa.
Hubungan PKS dengan koalisi tidak mulus. Sempat terjadi beberapa perbedaan sikap antara PKS dan Setgab. Contohnya, PKS sempat menolak recana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tahun 2012.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.