JAKARTA, KOMPAS.com — Sebuah rumah beralamat di Jalan Kebagusan Dalam I Nomor 44, Jakarta Selatan, yang diduga milik tersangka kasus suap impor daging sapi, Luthfi Hasan Ishaaq, rencananya akan disita oleh tim dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (21/5/2013). Namun, hingga jelang tengah malam, belum ada tanda-tanda KPK akan melakukan penyitaan tersebut.
Petugas keamanan kompleks menuturkan, tim KPK yang disebut akan melakukan penyitaan belum tiba hingga Selasa tengah malam, tetapi tak menampik adanya rencana penyitaan itu. "Memang saya sudah dapat 'sentil-sentilan' KPK mau melakukan penyitaan," kata petugas keamanan tersebut, Selasa malam. Namun, dia mengaku tidak mengetahui identitas pemilik rumah yang hendak disita itu. Ia hanya menunjuk sebuah rumah yang tampak dari kejauhan sebagai rumah yang hendak disita KPK.
"Enggak ada yang disegel. Belum ada yang datang dari tadi," ujarnya. Petugas keamanan di sana juga tidak mengizinkan awak media masuk untuk sekadar mengambil gambar atau mencari rumah yang diduga milik Luthfi. "Yang jelas (semua rumah) punya orang kaya. Kita enggak tau, data-data pemiliknya ada sama marketing," ujar salah satu petugas kemanan lainnya.
Sementara itu, Juru Bicara KPK Johan Budi ketika ditanyai mengenai rencana penyitaan tersebut mengatakan bahwa kemungkinan hal itu tidak dilakukan malam ini. "Enggak mungkin malam-malam," kata Johan.
Mengenai luas lahan, sebut petugas keamanan di sana, setiap rumahnya bervariasi antara 300-400 meter persegi. Dalam kompleks tersebut, menurut dia, ada sekitar 45 rumah. Tampak kondisi bangunan rumah yang ada rata-rata dibangun dengan dua lantai dirancang dengan halaman parkir dan taman.
Tidak diketahui nilai jual rumah yang ada di sana. Untuk pengamanan, terdapat empat petugas yang berjaga dalam kompleks tersebut. Mereka mengatakan, penjagaan dilakukan dengan berkeliling kompleks. Sebuah kamera pengawas (CCTV) tampak dipasang tak jauh dari pos satpam, menghadap ke gerbang kompleks.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.