Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resmi Diganti, Luthfi dan Angie Tak Digaji DPR Lagi

Kompas.com - 20/05/2013, 16:12 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dua politisi yang kini terjerat perkara korupsi, Luthfi Hasan Ishaaq dan Angelina Sondakh akhirnya resmi diganti dari keanggotaannya di Dewan Perwakilan Rakyat. Dengan proses pergantian antar-waktu (PAW) ini, kedua politisi itu tidak lagi menerima gaji sebagai anggota dewan.

Adapun Luthfi yang merupakan mantan Presiden PKS digantikan oleh Budiyanto. Luthfi pada Februari 2013 lalu menyatakan mundur dari anggota DPR karena ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap kuota impor daging. Namun, lantaran belum resmi diganti, Luthfi tetap menerima gaji sebesar Rp 60 juta.

Demikian pula dengan Angelina Sondakh, politisi Partai Demokrat yang sudah menjadi terpidana kasus korupsi proyek di Kementerian Pendidikan. Di dalam perkara itu, Angie divonis 4,5 tahun penjara. Meski sudah divonis, Angie masih menerima gaji pokok sebagai anggota DPR. Namun, setelah digantikan Surya Kusumanegara, Angie tak lagi mendapat hak apa pun sebagai anggota dewan.

Para anggota dewan baru ini dilantik pada Senin (20/5/2013) siang di kompleks Parlemen. Pelantikan dipimpin oleh Ketua DPR Marzuki Alie. Di dalam sambutannya, Marzuki mengingatkan soal kode etik yang dipatuhi para wakil rakyat ini.

"Semoga fokus dalam menjalankan tugas anggota Dewan. Saudara saya harapkan memahami betul kode etik anggota DPR," kata Marzuki dalam sambutanya.

Selain Luthfi, pimpinan DPR juga melantik dua orang lainnya dari Fraksi PKS. Mereka adalah Achmad Rilyadi yang digantikan oleh Wirianingsih, serta mantan Wakil Ketua DPR Anis Matta yang digantikan oleh Asmin Amin. Sementara dari Fraksi Partai Demokrat pergantian juga dilakukan terhadap Subagyo Partodihardjo yang meninggal dunia. Subagyo digantikan oleh Natassya Tara. Selain itu Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) diganti oleh Anwar Yunus, dan Sudewa yang pindah ke Partai Gerindra diganti oleh Ida Riyanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com