Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Proyek Waduk Pluit Akankah Jadi Hambalang Jilid II"

Kompas.com - 18/05/2013, 12:47 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — "Proyek Waduk Pluit Akankah Jadi Hambalang Jilid II". Itu tulisan salah satu spanduk yang terpampang di depan posko warga Muara Baru yang menolak direlokasi.

Rupanya, ada maksud dari warga yang tinggal di bantaran Waduk Pluit untuk memasang spanduk tersebut. Menurut Rosita, salah seorang warga, mereka mencurigai adanya pengusaha di balik relokasi tersebut. Untuk itu, warga juga meminta KPK turun tangan menyelidiki proyek tersebut.

"Bongkar dulu tuh yang punya pengusaha, sekarang Jokowi baru tahu kan tuh kelakuan Jakpro (PT Jakarta Propertindo). Kami curiga ini murni program pemerintah atau dibekingi pengusaha. KPK harusnya ikut menyelidiki," ujar Rosita ditemui di posko, Sabtu (18/5/2013).

Jika memang berniat melakukan normalisasi Waduk Pluit, kata dia, Pempov DKI diminta lebih adil dalam melakukan penggusuran. Pemprov seharusnya tidak hanya menggusur permukiman warga, tetapi juga bangunan-bangunan mewah yang juga berada di sekitar waduk.

"(Lapangan) Futsal enggak diapa-apain, sekolah internasional Laguna juga enggak digusur, lapangan tenis juga. Beresin dulu juga tuh yang di sana," kata Rosita lagi.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengungkapkan, ada satu perusahaan BUMD, yaitu PT Jakarta Propertindo, yang memiliki properti di atas lahan milik negara di sekitar Waduk Pluit. Selain menggadaikan tanah di area Waduk Pluit, Jakpro juga membangun lapangan futsal di area bantaran Waduk Pluit. Oleh karena itu, Jokowi berjanji akan menindak tegas pihak PT Jakpro dan juga akan menyita aset-aset PT Jakpro di Waduk Pluit.

Berdasarkan pengamatan Kompas.com, di pinggiran Waduk Pluit di sisi utara, memang ada beberapa bangunan gedung tinggi. Bangunan-bangunan itulah yang menurut warga harus ikut digusur jika Pemprov DKI memang berniat melakukan normalisasi waduk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com