Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Matangkan Rencana Konvensi Capres

Kompas.com - 18/05/2013, 02:27 WIB

Jakarta, Kompas - Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia Sebastian Salang mengemukakan, Partai Demokrat perlu mematangkan konsep konvensi untuk mencari calon presiden yang kerap disebut akan digelar. Jika ingin menjadi partai modern, hindari penentuan calon presiden hanya oleh Majelis Tinggi.

”Buat konsep konvensi sebaik mungkin dan lakukan uji publik untuk dilaksanakan,” ujar Sebastian di Jakarta, Jumat (17/5).

Menurut Ketua Divisi Komunikasi Publik DPP Demokrat Hinca Panjaitan, konsep konvensi masih dimatangkan dan akan diumumkan pada awal Juni.

Wakil Ketua Majelis Tinggi Demokrat Marzuki Alie menyatakan, berbagai masukan mengenai konvensi masih diolah Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono. Jika siap, konvensi akan digulirkan.

Menurut Marzuki, peserta konvensi Demokrat harus bersedia menjalankan agenda politik Demokrat pada 2014-2019. ”Kriteria kami tentukan sehingga tidak sembarang orang dapat ikut. Salah satu kriteria bisa saja misalnya pernah duduk di lembaga negara,” ujarnya.

Setelah para peserta diperkenalkan dan berkeliling Indonesia, elektabilitas mereka akan disurvei. Setelah itu, Majelis Tinggi memutuskan calon presiden (capres) yang akan diusung. Sejumlah nama yang disebut akan ikut konvensi ini adalah Ketua DPD Irman Gusman, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, mantan Ketua MK Mahfud MD, dan Marzuki Alie.

Di Semarang, saat memberi kuliah umum di Universitas Diponegoro, Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie mengajak generasi muda optimistis menatap masa depan Indonesia. Ia menyebut masalah yang harus diatasi adalah kemiskinan, pengangguran, dan kesehatan. Ia mengajak generasi muda tidak hanya mengeluh dengan berbagai persoalan bangsa, tetapi juga turut aktif mencari solusi dan bertindak nyata. (ATO/RWN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com