Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR: Jangan Ada Kongkalikong Pengadaan "Card Reader" E-KTP

Kompas.com - 16/05/2013, 18:23 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi II DPR terus menyoroti rencana Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri) mengenai pengadaan card reader untuk menyokong program e-KTP. Ketua Komisi II DPR Agun Gunanjar mengatakan, pengadaan card reader itu harus diawasi untuk mencegah penyelewengan dalam pelaksanaannya. Agun mengungkapkan, DPR harus mengetahui pihak yang terlibat jika proyek itu dijalankan. Pasalnya, program e-KTP saat ini tengah menuai polemik di tengah masyarakat.

"Jangan sampai ada kongkalikong karena kami belum pernah bicarakan itu. Selama ini, opini yang berkembang kan Kemdagri jualan card reader," kata Agun dalam rapat bersama Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (16/5/2013).

Sebelumnya, Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri memaparkan tiga jenis card reader terkait e-KTP. Dua jenis card reader itu diimpor dari Amerika dan Korea, sementara satu lainnya dibuat oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Terkait itu, Agun berpendapat bahwa semua card reader yang diperlukan bisa dibuat oleh BPPT. Alasannya adalah sebagai bentuk kampanye cinta produk dalam negeri karena BPPT dianggapnya mampu bersaing dalam membuat card reader.

"Menurut saya, kita kompetitif, bisa berkualitas dengan harga yang lebih layak jual," ujarnya.

Menanggapi itu, Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Irman menyampaikan bahwa tidak ada aturan yang memperbolehkan Kemdagri memilih card reader dari produsen tertentu. Akan tetapi, katanya, Kemdagri lebih tertarik menggunakan card reader buatan BPPT meski tak mengetahui bagaimana teknis pengadaannya.

"Sistem dan industri mana yang berminat silakan bersaing sesuai ketentuan," ujarnya.

Ikuti berita terkait dalam topik:
e-KTP Tak Boleh Difotokopi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

    Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

    Nasional
    Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

    Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

    Nasional
    CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

    CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

    Nasional
    PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

    PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

    Nasional
    Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

    Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

    Nasional
    Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

    Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

    Nasional
    Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

    Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

    Nasional
    Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

    Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

    Nasional
    Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

    Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

    Nasional
    Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

    Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

    Nasional
    CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

    CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

    Nasional
    Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

    Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

    Nasional
    Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

    Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

    Nasional
    Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

    Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

    Nasional
    Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

    Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com