Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Tolak Jenazah Terduga Teroris Dimakamkan di Desa Mereka

Kompas.com - 14/05/2013, 13:02 WIB
Kontributor Kendal, Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL,KOMPAS.com — Warga Dukuh Bugel Kulon Pucangrejo Gemuh, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, menolak jenazah Bayu, terduga teroris yang mati tertembak di Kebumen, beberapa waktu lalu, dimakamkan di dukuh mereka. Alasannya, Bayu bukan warga Bugel Kulon Pucangrejo Gemuh, Kendal, meskipun istri dan dua anaknya tinggal di dukuh itu.

Hal itu dikatakan Kepala Dusun (Kadus) Bugel Kulon Nanang Sonhaji, Selasa (14/5/2013). Ia mengatakan, Bayu menikah dengan Kona'ah sekitar tahun 2008. Namun, Bayu tidak pernah lapor ke aparat desa dan menyerahkan surat pindah. "KTP Bayu masih alamat asalnya, yaitu Kudus," kata Nanang.

Ia menjelaskan, sejak menikah dengan Kona'ah, Bayu memang tinggal bersama istrinya di Dukuh Bugel Kulon. Namun, sering kali dia pergi. Dengan tetangga sebelah juga tidak pernah bertegur sapa. Banyak warga yang tidak mengenal Bayu.

"Seminggu di rumah, lalu dua minggu pergi ke luar kota. Pekerjaannya apa, kami tidak tahu," katanya.

Hal senada juga diakui Sekretaris Desa Pucangrejo Gemuh, Kabupaten Kendal, Shodiq. Ia mengaku sudah mendengar penolakan warga. Menurut dia, warga khawatir pemakaman Bayu di desa mereka akan mencemarkan nama baik desa.

"Kami sudah melakukan koordinasi dengan tokoh masyarakat. Namun, warga menolak jenazah Bayu dimakamkan di Dukuh Bugel Kulon. Warga minta supaya Bayu dimakamkan di Kudus tempat asalnya," kata Shodiq.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com