Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Serial Cinta" Anis Matta Dibagi di Gedung KPK

Kompas.com - 13/05/2013, 12:05 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Saat memasuki Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Senin (13/5/2013) pagi, Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta membagi-bagikan buku kepada wartawan. Anis bahkan sempat berpose dengan memegang bukunya ketika sampai di pintu masuk Gedung KPK.

Buku yang dibagi-bagikan Anis berjudul Serial Cinta. Tampak wajah Anis dengan baju merah yang berlatar belakang putih di sampul depan buku tersebut. Terpampang pula kalimat berbunyi "Menyelami bagaimana kekuatan cinta mengubah kualitas hidup dan cita rasa peradaban" sebagai pengantar mengenai isi buku itu.

Bukan hanya Anis, Wakil Sekretaris Jenderal PKS Fahri Hamzah yang mendampingi Anis memenuhi pemeriksaan KPK juga membagi-bagikan buku karangannya. Fahri juga berpose berdampingan dengan Anis sambil memegang bukunya di pintu masuk KPK. Berbeda dengan Anis, buku yang dibagi-bagikan Fahri tampaknya lebih bertema serius.

Buku karangan Fahri diberi judul Demokrasi Transisi Korupsi yang diterbitkan penerbit Faham Indonesia. Tertera kalimat "Orkestra Pemberantasan Korupsi Sistemik" sebagai penjelas isi buku.

Untuk Fahri, bukan kali ini saja dia membagi-bagikan bukunya itu. Pada Minggu (12/5/2013), di sela-sela rapat Majelis Syuro PKS, anggota DPR itu pun membagikan buku dengan judul yang sama.

Seperti diberitakan, hari ini, KPK memeriksa Anis sebagai saksi terkait penyidikan kasus dugaan tindak pidana pencucian uang kuota impor daging sapi dengan tersangka Ahmad Fathanah. Anis dianggap tahu seputar kasus yang menjerat orang dekat mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq tersebut. KPK juga menetapkan Luthfi sebagai tersangka dalam kasus yang sama.

Ikuti berita terkait dalam topik:
Skandal Suap Impor Daging Sapi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

    ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

    Nasional
    Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

    Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

    Nasional
    Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

    Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

    Nasional
    Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

    Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

    Nasional
    Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

    Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

    Nasional
    Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

    Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

    Nasional
    Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

    Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

    Nasional
    Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

    Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

    Nasional
    Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

    Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

    Nasional
    TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

    TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

    Nasional
    Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

    Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

    Nasional
    Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

    Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

    Nasional
    Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

    Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

    Nasional
    Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

    Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

    Nasional
    Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

    Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com