Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Terduga Teroris Tertutup dan Tak Ramah

Kompas.com - 11/05/2013, 20:08 WIB
Yulvianus Harjono

Penulis

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com -- Para terduga teroris yang ditangkap dan diincar Detasemen Khusus 88 Antiteror mayoritas dikenal sangat tertutup dan tidak ramah oleh para tetangganya.

Poniati (60), warga Way Kandis, Tanjung Seneng, Bandar Lampung, yang bertetangga dengan terduga teroris Solihin, misalnya, menilai sosok tetangganya itu sangatlah misterius. "Kami jarang ketemu dan bertegur sapa. Yang saya tahu, dia punya dua isteri. Salah satunya mengenakan cadar," tuturnya, Sabtu (11/5/2013).

Poniati tinggal di seberang rumah kontrakan yang ditinggali Solihin setahun terakhir. Rumah bercat hijau ini sekarang kosong tak berpenghuni sejak penggrebekan Jumat (10/5/2013). Lampu rumah menyala di siang hari dan sekelilingnya dipasang garis polisi.

Solihin juga diketahui tinggal bersama seorang pria lainnya bernama Udin yang sehari-hari berjualan bakso keliling. Para tetangga tidak mengenal mereka dengan baik. "Sebetulnya, kami sempat curiga dengan mereka. Berbeda dengan tetangga lainnya, orang-orangnya tertutup, tidak bergaul. Kalau diundang ke acara, tak pernah datang," ujar Poniati.

Para tetangga juga tidak mengenal akrab Adin alias Abu Nabila (48), terduga teroris lainnya di Jatiagung, Lampung Selatan. Ia baru dua pekan menempati rumah kontrakan di Jatiagung itu. Ia dan keluarganya sempat berpindah-pindah tempat tinggal.

Sementara itu, terduga teroris lainnya yang diincar polisi, Pa, juga misterius. Pria yang tinggal di rumah kontrakan di Gang Damai, Way Kandis, ini dikenal kurang ramah dan jarang bergaul dengan tetangga. "Saya pernah sekali menegurnya, malah dia buang muka. Ketika itu, dia memakai helm. Mereka jarang tinggal di kontrakan. Pulang kerja malam, terus pergi lagi," tutur Uwi (33), warga yang tinggal di kamar seberang kontrakan Pa.

Semenjak digrebek pada Jumat, rumah kontrakan yang dihuni Pa dan rekan-rekannya juga kosong melompong. Hanya tersisa satu televisi, satu buah permadani, dan beberapa piring. Polisi menyita pelat sepeda motor yang diduga digunakan untuk merampok Bank BRI Gadingrejo pada 22 April lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com