Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Densus 88 Buru Teroris Autat Rawa, Siapa Dia?

Kompas.com - 10/05/2013, 20:44 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri kini tengah memburu Autat Rawa yang disebut sebagai pentolan teroris wilayah Sulawesi. Autat Rawa terkait Santoso, buronan teroris Poso yang paling dicari Detasemen berlambang burung hantu itu.

Kedua orang ini diduga terkait dengan puluhan terduga teroris yang ditangkap di sejumlah lokasi beberapa waktu lalu. Namun, berbeda dengan Santoso, nama Autat Rawa baru muncul belakangan ini. Siapakah Autat Rawa?

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar menjelaskan, Autat dan Santoso diduga memiliki peranan yang sama.

“Sama, cuma dia lebih banyak berkegiatan waktu itu di Sulawesi Selatan, ya. Diduga dalam pelariannya dari Poso itu, banyak juga terkait aktivitas di Sulsel,” terang Boy di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (10/5/2013).

Dalam penyelidikan kepolisian, nama Autat Rawa muncul setelah Densus 88 meringkus teroris  di Enrekang, Sulawesi Selatan beberapa bulan lalu. Namanya pun kembali muncul dalam penangkapan setelahnya di Sulawesi Selatan.

“Jadi itu, di situlah muncul nama itu. Ya, memang sejak dari itu sudah menjadi pencarian kita juga,” kata Boy.

Kepolisian menduga Autat Rawa pernah ikut dalam pelatihan militer di Poso bersama Santoso dan memimpin kelompok Mujahidin Indonesia Timur. Mereka diduga masih saling kontak untuk membangun sel terorisme baru yang menyebar dari wilayah Sulawesi hingga Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Sebelumnya, Densus 88 melakukan penangkapan di sejumlah lokasi sejak Selasa (7/5/2013). Lokasi tersebut antara lain Jakarta, Tangerang Selatan, Bandung, Kendal, Kebumen, dan Lampung. Total terduga teroris yang diringkus hingga saat ini sebanyak 24 orang, dan 7 orang di antaranya tewas. Kelompok pimpinan Abu Roban ini juga diketahui terkait Abu Omar, pemasok senjata api dari Filipina.

Menurut Boy, mereka merupakan wajah baru atau belum diketahui terlibat dalam aksi teror. Keterlibatan mereka yakni ikut mengumpulkan dana untuk aksi teror.

Mereka telah beraksi  merampok Bank BRI Batang, BRI Grobokan, BRI lampung, BRI Bandung, toko emas di Tambora, Jakarta Barat, kantor pos dan giro Bandung, serta percobaan pembakaran di Pasar Glodok, Jakarta Pusat.
 
Total hasil rampokan mereka di Bank BRI Batang, Grobokan, dan Lampung mencapai Rp 1,8 miliar. Uang itu diduga telah digunakan untuk membeli bahan peledak, operasional dalam merencanakan aksi teror, dan melakukan pelatihan teror. Selain itu juga diduga telah digunakan untuk mendanai aksi teror di Poso.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

    AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

    Nasional
    Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

    Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

    Nasional
    Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

    Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

    Nasional
    Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

    Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

    Nasional
    Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

    Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

    Nasional
    AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

    AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

    Nasional
    Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

    Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

    Nasional
    Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

    Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

    Nasional
    PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

    PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

    Nasional
    Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

    Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

    Nasional
    Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

    Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

    Nasional
    Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

    Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

    Nasional
    Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

    Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

    Nasional
    Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

    Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

    Nasional
    Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

    Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com