Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Sangiran Tak Dilibatkan Meneliti Fosil dari Cangkringan.

Kompas.com - 09/05/2013, 20:04 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Guna mempercepat penelitian Benda temuan yang di duga fosil purba, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta mengurungkan niat mendatangkan peneliti dari sangiran.

"Penelitian akan dilakukan oleh dua orang ahli dari BPCB yang juga ahli arkeologi. Pasalnya jika harus mendatangkan ahli dari Sangiran, akan memakan waktu cukup lama," terang Wahyu Astuti Kasi Perlindungan Pengembangan dan Pemanfaatan, BPCB Yogyakarta, Kamis (09/05).

Ia menyatakan tanpa menggunakan peneliti dari sangiran pun, pihaknya yakin tetap akan memperoleh data yang valid. "Biasanya mereka langsung bisa memprediksikan dengan data-data yang dimiliki, yang jelas tentu data literer," tegasnya.

Wahyu mengungkapkan jika berdasarkan bentuk visualnya yang tebal dan lebarnya melebihi tulang manusia, bisa dipastikan bahwa itu termasuk fosil hewan. Namun demikian untuk memastikan harus di lihat secara ilmiah. Menurutnya temuan di Cangkringan ini akan memiliki nilai sejarah yang tinggi, jika dari hasil penelitian terbukti fosil yang ditemukan merupakan fosil binatang purba.

"Wilayah Cangkringan bukan termasuk wilayah yang biasa ditemukan fosil seperti Sangiran, jadi temuan ini sangat penting dan akan membuka sejarah yang ada," paparnya.

Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta menjadwalkan Jumat (10/5/2013) akan memulai penelitian terhadap fosil temuan di Cangkringan itu. Penelitian akan dilakukan di BPCB dengan beberapa piranti seperti pendekatan literasi dan lainnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, benda yang di duga fosil binatang berusia ratusan tahun ditemukan di Jurang Kali Opak pada Jum'at (03/05) lalu. Subur (45) warga Hunian Tetap Pagerjurang Kepuharjo Cangkringan Sleman menemukan saat dirinya sedang menebang pohon bambu. Selang beberapa hari setelah penemuan benda tersebut di serahkan kepada Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta untuk di teliti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com