Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/05/2013, 09:14 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Sutiyoso mengatakan, tak akan menoleransi bakal calon anggota legislatif yang ternyata terdaftar di dua partai. Ia menegaskan, partainya akan mencoret nama itu dari daftar caleg sementara PKPI, termasuk artis Andre Hehanusa yang juga terdaftar sebagai bakal caleg Partai Hanura.

"Bagaimana itu belum apa-apa sudah daftar di sana sini. Saya tidak mementingkan kuantitas, yang penting kualitas saja. Yang ganda kayak gitu langsung kami coret," ujar Sutiyoso, saat dihubungi Rabu (8/5/2013).

Dari hasil verifikasi yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU), ada 24 bakal caleg ganda yang diketahui terdaftar di lebih dari satu daerah pemilihan atau pun lebih dari satu partai. Ada tiga bakal caleg PKPI yang terindikasi ganda karena namanya juga tercantum di partai lain. Ketiga bakal caleg itu yakni Muhammad Khadafi yang terdaftar di Partai Hanura dan PKPI untuk daerah pemilihan Lampung I, Bahran Andang yang terdaftar di Partai Gerindra untuk daerah pemilihan Jawa Barat II dan PKPI untuk daerah pemilihan Jawa Barat VII, serta Andre Hehanusa yang terdaftar di partai Hanura dan PKPI untuk daerah pemilihan Jawa Barat II.

Khusus untuk Andre, Sutiyoso menyadari, keberadaan penyanyi itu bisa mendulang suara. Namun, ia mempertanyakan alasan para bakal caleg itu terdaftar di lebih dari satu partai. "Kalau ganda begitu, kesengajaan apa kekeliruan, lebih baik dicoret saja," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Hasil verifikasi KPU juga menyatakan semua bakal caleg PKPI tak memenuhi syarat. Dua partai lainnya yang mengalami hal serupa yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Sebanyak 330 bakal caleg PKPI masih diberikan kesempatan untuk melengkapi semua persyaratan administrasi yang ditetapkan KPU hingga tanggal 22 Mei 2013 mendatang.

Berita jelang Pemilu 2014 dapat diikuti dalam topik:
Geliat Politik Jelang 2014
Verifikasi DCS Pemilu 2014
Kabar dari KPU

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deputi KPK Minta Prabowo-Gibran Tak Berikan Nama Calon Menteri untuk 'Distabilo' seperti Era Awal Jokowi

Deputi KPK Minta Prabowo-Gibran Tak Berikan Nama Calon Menteri untuk "Distabilo" seperti Era Awal Jokowi

Nasional
Usul Revisi UU Pemilu, Anggota DPR: Selama Ini Pejabat Pengaruhi Pilihan Warga Pakai Fasilitas Negara

Usul Revisi UU Pemilu, Anggota DPR: Selama Ini Pejabat Pengaruhi Pilihan Warga Pakai Fasilitas Negara

Nasional
KPU Mulai Rancang Aturan Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada 2024

KPU Mulai Rancang Aturan Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada 2024

Nasional
Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Nasional
Sebut Hak Angket Masih Relevan Pasca-Putusan MK, PDI-P: DPR Jangan Cuci Tangan

Sebut Hak Angket Masih Relevan Pasca-Putusan MK, PDI-P: DPR Jangan Cuci Tangan

Nasional
Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Nasional
Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Nasional
Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

Nasional
Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Nasional
KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

Nasional
Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Nasional
DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

Nasional
Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com