Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPI Akan Panggil Lagi Hary Tanoe

Kompas.com - 07/05/2013, 18:43 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) akan kembali memanggil Direktur Utama PT Media Nusantara Citra (MNC) Hary Tanoesoedibjo dan Direktur Utama PT MNC SkyVision B Rudijanto Tanoesoedibjo. Kedua petinggi MNC Group itu berhalangan hadir dalam pertemuan klarifikasi yang dilakukan di kantor KPI, Selasa (7/5/2013).

"Kami akan panggil kembali Pak Hary Tanoe dan Pak Rudi. Kami tetap berharap untuk berkomunikasi karena ada beberapa hal yang harus jadi komitmen dari pimpinan RCTI dan Indovision," ujar Komisioner KPI, Ezki Suyanto, Selasa siang.

Di dalam pertemuan siang ini, RCTI diwakili oleh Head of Corporate Secretary RCTI Adjie S Soeratmadjie, sementara Indovision diwakili oleh Senior Manager Regulatory Affair and Corporate Support MNC Sky Vision Muharzin Hasril. Adapun Hary Tanoe dan Rudijanto tidak bisa hadir karena masih berada di luar negeri.

Dari hasil pertemuan tersebut, Ezki menjabarkan bahwa RCTI dan Indovision menyebutkan tidak ada intervensi apa pun dari partai atau ormas dalam hal peliputan atau program yang harus ditayangkan partai atau ormas. "KPI ajak masyarakat untuk sama-sama kita lihat, kita awasi program-program yang disiarkan dua lembaga penyiaran ini," ucap Ezki.

Ia mengatakan, klarifikasi dan dialog mengenai dugaan penggunaan spektrum frekuensi radio yang merupakan ranah publik untuk kepentingan kelompok tertentu ini juga pernah dilakukan oleh KPI terhadap beberapa lembaga penyiaran, seperti Metro TV, TVOne, RCTI, Global TV, dan MNC TV.

Slot khusus Hanura

Sebelumnya, sebuah video yang diunggah ke YouTube berjudul "Media & Politik 1" ramai diperbincangkan di dunia maya. Video yang sudah dilihat sekurangnya 4.723 kali itu menampilkan suara disertai teks tentang arahan dari seorang pria. Suara itu memberi arahan tentang konten media RCTI dan Indovision, keduanya milik bos MNC Grup, Hary Tanoedoedibjo, yang juga merupakan Ketua Majelis Pertimbangan Partai Hanura.

Dari suara tersebut, rencananya kedua media akan dimasuki kampanye Partai Hanura. Berikut isi pengarahan di dalam video berdurasi 2 menit 6 detik yang diunggah oleh KIDPIndonesia pada Minggu (5/5/2013) lalu.

"Tetapi saya lagi berunding dengan Mas Willy untuk bagaimana acara RCTI Jawa Timur akan bisa dimasuki slot kampanye teman-teman yang daerahnya jauh-jauh. Jadi mudah-mudahan ketemu solusinya. Karena memang menyangkut waktu, agak susah. Jadi kemarin Mas Willy masih agak kesulitan menemukan formulanya."

Nanti aku mau izin, pokoknya kalian mau bikin berita, baik teks atau apa pun, langsung ke Willy aja. Willy yang koordinator semua. Biar jangan ke Pak Mirdasi.

Iya, tadi saya sudah koordinasi dengan Mas Willy. Jadi insya Allah... Yang tidak tahu nomor telepon saya, ya tidak saya uruslah. Kira-kira begitu.

Kemudian yang berikutnya yang ingin saya sampaikan, Pak Arya, sebagaimana pernah saya usulkan di partai yang lama. Kita kan punya Indovision. Saya usulkan seluruh kantornya Hanura dan Hanura di seluruh Jawa Timur diberi Indovision gratis.

Mengapa kok kemudian harus digratisin? Ada lanjutannya. Kita kepingin ada satu channel di Indovision itu, yaitu informasi tentang Partai Hanura. Dan itu sudah kita programkan di partai lama, mudah-mudahan hari ini bersama dengan Hanura, hari ini dilakukan lagi Pak Arya.

Karena itu akan memudahkan teman-teman di masing-masing kabupaten/kota. Dan terakhir, teman-teman sekalian bahwasanya ini semua kita ikhtiarkan untuk kemenangan bersama. Dan kerja sama kita yang menentukan. Maka dari itu, mari sama-sama bahu-membahu untuk memenangkan ini secara bersama-sama."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Optimistis MK Diskualifikasi Gibran, Kubu Anies: Tak Ada Alasan untuk Tidak Pemungutan Suara Ulang

    Optimistis MK Diskualifikasi Gibran, Kubu Anies: Tak Ada Alasan untuk Tidak Pemungutan Suara Ulang

    Nasional
    MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

    MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

    Nasional
    Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

    Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

    Nasional
    Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

    Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

    Nasional
    MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

    MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

    Nasional
    Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

    Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

    Nasional
    Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

    Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

    Nasional
    TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

    TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

    Nasional
    Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

    Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

    Nasional
    Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

    Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

    Nasional
    TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

    TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

    Nasional
    Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

    Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

    Nasional
    Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

    Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

    Nasional
    Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

    Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

    Nasional
    Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

    Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com