Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Ketua DPR Kaget Ada Perbudakan di Pinggir Ibu Kota

Kompas.com - 06/05/2013, 14:45 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus perbudakan yang terjadi di sebuah rumah industri pengolahan limbah menjadi bahan aluminium, di Tangerang, Banten, mengundang heran banyak pihak. Kasus yang terjadi di tengah maraknya kampanye tentang penegakan hak asasi manusia tak ayal mendulang kecaman dari masyarakat. Namun siapa yang mengira, derasnya pemberitaan hampir di semua media massa ternyata belum mampu menembus telinga semua pemirsanya.

Buktinya, wakil rakyat sekelas Priyo Budi Santoso nampak kaget saat beberapa wartawan mencoba meminta pendapatnya. Ditemui di sela-sela kesibukannya di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Wakil Ketua DPR ini mengungkapkan rasa kagetnya atas kasus tersebut. Ia yang semula menjadi muara pertanyaan, justru bertanya balik kepada beberapa wartawan yang berada di dekatnya.

"Oh iya itu, saya baru dengar. Sebenarnya gimana sih ceritanya?" tanya Priyo pada wartawan, Senin (6/5/2013).

Akhirnya para wartawan menjelaskan latar belakang masalah, bahwa di sebuah rumah, di Kampung Bayur Opak RT 03 RW 06, Desa Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan Timur, Tangerang, Banten, terjadi praktik perbudakan. Di tempat itu, sebanyak 34 orang diperbudak, dipaksa bekerja keras, tanpa diberi upah dan jaminan hidup layak selama berbulan-bulan. Setelah itu, Priyo baru memberikan komentarnya.

Baginya, kasus perbudakan itu menjadi lebih miris karena terjadi di pinggir kota Jakarta. Selanjutnya, Priyo mengaku akan memanggil Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, serta semua pihak terkait untuk memberi penjelasan.

Selain itu, ia juga meminta Polri melakukan investigasi atas kasus tersebut. "Betul-betul tak bisa diterima, saya terperanjat, terkejut, gundah gulana karena ada perbudakan yang terjadi selangkah dari Jakarta. Pemerintah kita harus proaktif menyikapi masalah ini," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

    Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

    Nasional
    Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

    Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

    Nasional
    Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

    Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

    Nasional
    Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

    Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

    Nasional
    PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

    PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

    Nasional
    Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

    Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

    Nasional
    Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

    Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

    Nasional
    Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

    Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

    Nasional
    PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

    PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

    Nasional
    Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

    Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

    Nasional
    Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

    Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

    Nasional
    Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

    Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

    Nasional
    KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

    KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

    Nasional
    Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

    Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com