Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilih Pemula Tak Pusingkan Suku Capres

Kompas.com - 05/05/2013, 15:29 WIB
Norma Gesita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan hasil survei terbaru, Lembaga Survei Nasional (LSN) menyimpulkan bahwa perilaku memilih (voting behavior) pemilih pemula cenderung rasional dan otonom.

"Kecenderungan voting behavior pemilih pemula agak berbeda dengan masyarakat Indonesia pada umumnya, cenderung rasional dan otonom," ungkap Direktur Eksekutif LSN Umar S. Bakry pada konferensi pers di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Minggu (5/5/2013).

Ketika ditanya faktor apa yang paling dipertimbangkan dalam memilih calon presiden (capres), mayoritas pemilih pemula (46,4 persen) mengutamakan kemampuan capres dalam memecahkan masalah. Selain itu track-record dan program kerja juga dipertimbangkan. Faktor-faktor primordial (suku, agama, dan ras) kurang dipertimbangkan.

"Untuk menguji apakah faktor primordial cukup signifikan mempengaruhi voting behavior pemilih pemula, LSN menanyakan mengenai latar belakang suku capres. Ternyata bagian terbesar responden (41,3 persen) tidak mempermasalahkan latar belakang suku capres. Ini berbeda dengan kecenderungan voting behavior masyarakat Indonesia secara umum yang mayoritas masih menghendaki Presiden RI mendatang berasal dari suku Jawa," terang Peneliti Utama LSN, Dipa Pradipta.

Selain rasional, voting behavior pemilih pemula juga cenderung bersifat otonom. Mayoritas mutlak atau sebanyak 94,6 persen responden mengaku akan memilih capres atau partai sesuai dengan hati nurani dan pikirannya sendiri. Hanya 3,6 persen yang mengaku akan meminta pendapat dan saran orang lain. Sedangkan yang mengaku akan mengikuti pilihan orang yang disegani hanya 1,8 persen.

"Ini menunjukkan bahwa peranan tokoh acuan kurang dominan dalam menentukan perilaku memilih di kalangan pemilih muda," lanjut Dipa.

Mengenai capres dari kalangan partai politik, Aburizal Bakrie dan Wiranto paling banyak dipilih. 18,6 persen responden memilih Aburizal Bakrie dan 16,4 persen memilih Wiranto. Prabowo Subianto yang elektabilitasnya selalu teratas dalam berbagai survei, ternyata hanya didukung oleh 12,5 persen responden.

Populasi survei LSN ini didapat dari pemilih pemula yakni yang berusia 16-20 tahun atau yang akan melakukan pemilihan pertama pada 2014. Survei ini dilakukan pada 1-7 April 2013 di 33 provinsi seluruh Indonesia. Survei berdasarkan suara 1.230 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara tatap muka dan memberikan kuisioner dengan margin of error 2,8 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

    Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

    Nasional
    Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

    Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

    Nasional
    Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

    Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

    Nasional
    Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

    Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

    Nasional
    Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

    Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

    Nasional
    Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

    Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

    Nasional
    Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

    Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

    Nasional
    Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

    Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

    Nasional
    Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

    Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

    Nasional
    Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

    Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

    Nasional
    Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

    Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

    Nasional
    Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

    Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

    Nasional
    Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

    Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

    Nasional
    Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

    Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

    Nasional
    Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

    Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com