Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seharian Tak di Kantor, Lurah Warakas Sibuk Rapat

Kompas.com - 02/05/2013, 16:01 WIB
Alfiyyatur Rohmah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam dua hari terakhir, Lurah Warakas Mulyadi sulit ditemui wartawan di kantornya. Rabu (1/5/2013) kemarin dan hari ini, ia tidak ada di kantor Kelurahan Warakas, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Puluhan wartawan yang menunggu di depan kantor Kelurahan Warakas terpaksa gigit jari karena tidak bisa meminta komentar langsung terkait ucapan Mulyadi yang menentang program lelang jabatan yang dicanangkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. "Lurahnya enggak ada di kantor, lagi rapat di kecamatan," kata Sekretaris Lurah Warakas Deni Sarifudin di kantornya, Kamis (2/5/2013).

Saat warga mendatangi kantor Kecamatan Tanjung Priok, Mulyadi sudah tidak ada di kantor tersebut. Ketika Deni dikonfirmasi kembali soal keberadaan Mulyadi, ia menyebutkan bahwa kemungkinan lurah tersebut sedang berada di kantor Wali Kota Jakarta Utara.

Sampai pukul 14.50 WIB, Mulyadi belum juga datang ke kantor Kelurahan Warakas. Saat dihubungi melalui ponsel maupun dengan mengirimkan pesan singkat, tidak ada balasan dari mantan petugas satuan polisi pamong praja tersebut.

"Kalau mau ketemu, tunggu saja sampai sore. Tapi, saya juga enggak bisa jamin Pak Lurah ke sini lagi atau enggak dan jam berapa sampainya," kata Deni.

Beberapa warga di sekitar kantor kelurahan mengatakan, Mulyadi jarang bersosialisasi dengan warga. Warga menilai Mulyadi terkesan sombong karena jarang menyapa warga yang tinggal di sekitar kantor Kelurahan Warakas.

Agus, warga RT 14/RW 3, mengatakan, menanggapi pembelotan lurahnya yang tidak ikut uji kompetensi lelang jabatan, dia tidak mendukung secara fanatik keputusan lurah tersebut. Menurutnya, program lelang jabatan yang diajukan oleh Jokowi sudah cukup bagus karena bisa menyingkirkan lurah-lurah yang malas bekerja.

"Saya dukung kalau lurahnya membuat nyaman warga sampai warga merasa kehilangan kalau dia diganti. Tapi, lurah sekarang kan enggak. Jadi, enggak ada bedanya dia diganti atau tidak," katanya.

Mulyadi menolak untuk mengikuti proses seleksi promosi terbuka jabatan lurah atau yang biasa dikenal dengan lelang jabatan. Saat proses tes online uji kompetensi bidang jabatan lurah, Sabtu (27/4/2013), Mulyadi tidak mengikuti ujian tersebut. Ia menolak mengikuti proses lelang jabatan itu karena menurutnya ia sudah melalui proses resmi untuk menjadi lurah pada masa sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com