Ratusan PKL Semringah, Demo Buruh Bawa Berkah

JAKARTA, KOMPAS.com — Demo buruh dimanfaatkan para pedagang kaki lima (PKL) untuk mengeruk keuntungan. Mereka ikut memenuhi kawasan Istana dan Monas bersama ribuan buruh.

Ratusan PKL ini menjajakan dagangannya di bahu jalan sekitar kawasan Istana Merdeka dan Monas, seperti di Jalan Medan Merdeka Utara dan Barat serta ada yang berjualan di dalam kawasan Monas.

Mereka berjualan mulai dari makanan sampai minuman. Mereka mendirikan terpal yang dipasangkan di atas gerobak, lalu berjejer menjajakan dagangannya.

Sutini, salah seorang pedagang bakso, mengaku, pendapatannya bisa naik lebih dari 100 persen jika ada demo besar seperti sekarang ini. "Ya, untungnya banyak, biasanya buat demo sarapan atau makan siang nanti," ujarnya, Rabu (1/5/2013).

Senada dengan Sutini, Bima, pedagang minuman yang berjualan di depan Istana Merdeka, yakin dagangannya akan cepat habis. Akan tetapi, dia tidak mengambil keuntungan dengan menaikkan harga dari adanya demo ini.

"Biasanya saya balik lagi nanti siangan, soalnya cepat habis, lalu saya ngambil lagi (dagangan) dan kembali ke sini lagi," kata Bima.

Sementara itu, sekitar 200 buruh dari Federasi Serikat Pekerja Otomotif Indonesia sudah melakukan orasi di depan Istana Merdeka sejak sekitar pukul 10.15. Mereka membawa bendera serta jaket merah.

Di depan Istana, mereka berorasi menolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan penghapusan sistem outsourcing.

"Kita sudah lama jadi pegawai outsourcing, kapan kita diangkatnya. Belum lagi BBM naik yang semakin membebani kita," tutur Hartono, koordinator aksi.