JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi III asal Fraksi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari meragukan tidak terdeteksinya keberadaan mantan Kabareskrim Polri Komjen (Purn) Susno Duadji oleh pihak kepolisian. Keberadaan Susno misterius sejak gagalnya eksekusi yang dilakukan kejaksaan, Rabu (24/4/2013) pekan lalu. Kejaksaan pun menyatakan statusnya sebagai buron. Namun, tiba-tiba Susno muncul dan mengeluarkan sejumlah pernyataan terkait proses eksekusinya dalam sebuah video yang diunggah di Youtube.
Menurut Eva, dengan perangkat elektronik yang digunakan Susno, seharusnya bukan pekerjaan sulit untuk mendeteksi keberadaannya.
"Mabes mampu mendeteksi pelaku penyerangan cebongan menggunakan satelit (GSM), maka sebenarnya mereka juga mampu untuk mendeteksi Pak Susno Duadji," kata Eva, saat dihubungi, Selasa (30/4/2013).
Dalam videonya, Susno, yang menjadi bakal caleg Partai Bulan Bintang, mengaku berada di daerah pemilihannya, Jawa Barat I.
Menurut Eva, yang menjadi persoalan adalah apakah kepolisian mau atau tidak membantu kejaksaan. "Isunya mau enggak membantu kejaksaan? Atau apakah kejaksaan sudah minta bantuan untuk menangkap Pak Susno ke polisi?" ujarnya.
Sementara itu, Taslim Chaniago, anggota Komisi III asal Fraksi Partai Amanat Nasional, menilai, belum bergeraknya aparat penegak hukum untuk menangkap Susno karena masih berupaya memberikan perlindungan. Sebagai mantan perwira tinggai di Polri, ia diyakini memiliki banyak informasi terkait institusi tersebut.
"Susno selaku mantan Kabareskrim tentu banyak punya informasi kebobrokan polisi Itu menjadi senjata Susno untuk dapat perlindungan dari polisi," katanya.
Taslim berpendapat, kasus Susno ini menjadi ujian bagi aparat penegak hukum untuk menunjukkan keseriusannya.
"Juga ujian menunjukkan komitmen penegak hukum untuk memperlihatkan kesetaraan hukum kepada semuanya. Di sinilah ujian bagi polisi dan jaksa untuk memperlihatkan kepada masyarakat keseriusannya dan perlu diingat jangan bodoh-bodohi masyarakat," katanya.
Setelah gagalnya proses eksekusi, keberadaan Susno misterius. Ia diburu kejaksaan dan kepolisian. Kejaksaan Agung telah menetapkan statusnya sebagai buron. Namun, pada Senin (29/4/2013) sore, muncul video Susno di Youtube.
Video tersebut diunggah oleh akun Yohana Celia sekitar pukul 16.00. Susno tampak mengenakan batik dengan motif berwarna hitam dan putih. Ia bicara di sebuah tempat dengan latar belakang putih. Dalam video berdurasi 15 menit 34 detik itu, Susno mengatakan, ia berada di daerah pemilihannya di dapil 1 Jawa Barat. Susno merupakan bakal calon legislatif Partai Bulan Bintang."Saya berada dalam keadaan sehat walafiat. Saya berada di daerah pemilihan saya di dapil 1 Jawa Barat. Tidak benar saya melarikan diri. Saya tidak berada di muka umum untuk menghindari eksekusi liar," kata Susno.
Ia menuding jaksa mempertontonkan ketidakpatutan hukum saat mencoba mengeksekusi dirinya beberapa waktu lalu di kediamannya di kawasan Dago Pakar, Bandung. Ia menyatakan, eksekusi yang dilakukan jaksa tidak memiliki dasar hukum.
Buron
Sementara itu, sejak Senin (29/4/2013) kemarin, kejaksaan resmi menetapkan status Susno sebagai buron. "Kepadanya telah dilakukan pemanggilan secara sah dan patut. Yang berarti secara de facto yang bersangkutan telah menjadi buron," tulis Wakil Jaksa Agung Darmono melalui pesan singkat yang diterima Kompas.com, Senin (29/4/2013) pagi.
Darmono mengatakan, kini pihaknya juga tidak mengetahui keberadaan Susno. Tim dari kejaksaan dibantu Resmob Polda Metro Jaya telah mendatangi kediaman Susno di Cinere, Depok, dan keluarganya di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (28/4/2013). Namun, Susno tidak ada di tempat tersebut.
Baca juga:
Mustahil Aparat Tak Tahu Keberadaan Susno Duadji
Yusril: Ini Alasan Mengapa Kejaksaan Tak Konsisten
Eksekusi Susno, Negara Tidak Boleh Kalah
Dari Tempat Persembunyian, Susno Duadji Bicara di Youtube
Sembunyi di Jabar, Susno Samakan Diri dengan Galileo
Susno Tantang Jaksa Agung Basrief Arief
Berita terkait eksekusi Susno dapat diikuti dalam topik:
Eksekusi Susno Duadji