Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentrok Musi Rawas Berakar Kegagalan Pemekaran Kabupaten

Kompas.com - 30/04/2013, 08:36 WIB
Irene Sarwindaningrum

Penulis

PALEMBANG, KOMPAS.com — Bentrok di Musi Rawas berakar dari ketidakpuasan masyarakat Muara Rupit karena pemekaran Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) tak dikabulkan. Akibat ketidakpuasan ini, puluhan massa telah menggelar aksi penutupan jalan lintas Sumatera di kawasan itu sejak Senin pagi.

Tuntutan pemekaran Kabupaten Muratara ini telah berlangsung beberapa waktu terakhir. Desakan memanas menyusul tak dikabulkannya pengajuan pemekaran itu. Tuntutan terutama disuarakan warga Muara Rukit yang merupakan calon ibu kota Muratara.

Beberapa kali pendukung pemekaran mengadakan unjuk rasa bahkan hingga ke Jakarta. Massa pendukung menggunakan yel-yel "Muratara harga mati". Demikian kata Ozie, salah satu warga.

Kepala Bidang Humas Ajun Komisaris Besar Djarod Padakova mengatakan, aksi terkait pemekaran Kabupaten Muratara, Senin pagi, mengakibatkan kemacetan parah. Akibatnya, lalu lintas di jalur yang menghubungkan Palembang dan Bengkulu itu nyaris terhenti total.

"Situasi sudah panas sejak pagi dan sudah ganggu kepentingan umum," kata Djarod di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (30/4/2013).

Bentrok pembubaran unjuk rasa itu mengakibatkan 4 warga tewas tewas, belasan warga terluka tembak, dan lebih kurang 14 polisi terluka. "Sebanyak 4 polisi luka berat, 10 luka ringan," kata Djarod.

Massa juga membakar Markas Polsek Rupit dan sejumlah kendaraan di lokasi. Hingga sekarang suasana masih tegang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com