JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah menteri tidak bisa dicegah untuk menjadi calon anggota legislatif untuk Pemilu 2014 karena memang dari tokoh partai politik, bahkan pernah menjadi anggota legislatif. Hanya saja, mereka harus tahu diri dan benar-benar disiplin membagi waktu dan konsentrasi agar tugas-tugas negara tetap berjalan baik.
Harapan itu disampaikan mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, di Jakarta, Kamis (25/4/2013). "Tidak bisa mencegah menteri menjadi caleg. Tidak ada larangan, tapi mereka harus tahu diri," katanya.
Sejumlah menteri menjadi caleg karena latar belakang mereka memang tokoh politik, pernah menjadi anggota legislatif, bahkan pimpinan partai politik. Selain bertanggung jawab pada tugas-tugas sebagai pejabat negara, mereka juga mengurus partai, termasuk menjadi caleg. Namun, semua itu bisa diatur asalkan mereka disiplin untuk mengutamakan kerja kementerian, baru kemudian partai atau caleg.
"Ketika mau berkampanye terbuka, mereka harus cuti, dan itu diatur agar tugas negara tetap berjalan," katanya.
Jusuf Kalla mengingatkan, sebenarnya para menteri bisa berkampanye secara tidak langsung dengan menyukseskan program-program kerja di masing-masing kementeriannya. Jika kinerjanya dianggap bagus, menteri-menteri itu akan memperoleh penilaian baik.
Joko Widodo, misalnya, terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta karena dianggap sukses membangun Kota Solo saat menjadi walikota.
"Menteri-menteri dari partai pemerintah lebih baik fokus mengurus negara karena kalau negara dianggap sukses, pasti akan dipilih rakyat lagi. Itu lebih hebat dari kampanye biasa," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.