JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie mengaku ditawari untuk mengikuti konvensi calon presiden Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Selain Demokrat, PPP juga akan menggelar konvensi untuk menjaring calon presiden yang akan diusung pada Pemilihan Presiden 2014.
Jimly, yang saat ini menjabat Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), mengatakan, PPP telah menghubunginya terkait pelaksanaan konvensi.
"PPP menghubungi, namun saya belum tahu bagaimana aturan internal. Kalau saya diminta melamar kan enggak mungkin karena masih menjabat, jadi harus netral," ujar Jimly, saat dihubungi, Kamis (18/4/2013).
Namun, ia mengatakan, masih mempertimbangkan tawaran PPP itu. "Kalau soal saya, kita lihat nanti. Yang pasti saya akan bersedia maju jika diminta karena masih memiliki tugas di DKPP," katanya.
Menurut Jimly, konvensi penjaringan capres merupakan hal yang positif bagi partai-partai politik Indonesia. Dengan konvensi, katanya, kaderisasi kepemimpinan nasional berlangsung secara terbuka dan profesional.
"Ketum jadi manajer saja, pelembagaan partai jadi sehat," ungkap Jimly.
Ia juga berpendapat, ke depannya, konvensi perlu diatur dalam aturan tertulis bahkan undang-undang. Sehingga, tradisi pelaksanaan konvensi bisa terus berlanjut.
Sebelumnya, Partai Demokrat dan PPP menyatakan akan melaksanakan konvensi untuk menjaring calon presiden yang akan diusung. Konsep konvensi akan membuka lebar peluang kander internal dan calon eksternal untuk sama-sama berkompetisi di dalam bursa itu. Partai Golkar pada Pemilu 2004 lalu juga sudah menerapkan konsep ini, yang akhirnya mengusung pasangan calon Wiranto-Salahudin Wahid. Namun, pasangan ini kemudian kalah dalam pilpres.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.