Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 18/04/2013, 14:12 WIB
|
EditorInggried Dwi Wedhaswary

SEMARANG, KOMPAS.com - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta mengatakan, meski Pemilu 2014 masih setahun lagi, partainya sudah mulai bersiap. Satu tahun, katanya, merupakan waktu yang cukup untuk mempersiapkan diri mencapai target PKS menjadi tiga besar dalam pesta demokrasi tahun depan. Pada Pemilu 2014, PKS menargetkan bisa menjadi tiga besar partai pemenang pemilu.

Ia mengatakan, persoalan yang tengah mengimpit PKS yaitu kasus dugaan korupsi yang menjerat mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, tak banyak berpengaruh bagi partai.

"Jadi bisa saya katakan, di balik prahara banyak anugerah," kata Anis, dalam jumpa pers menjelang pembukaan Rapimnas PKS, di Gedung Pekan Raya Promosi Pembangunan (PRPP), Semarang, Jawa Tengah, Kamis (18/4/2013).

Menurutnya, dengan usia PKS yang mencapai 15 tahun, target mencapai tiga besar adalah hal yang wajar dan realistis. "Ibarat pesawat, kita ini sudah mau take off, seat belt juga sudah dipasang sehingga siap menghadapi goncangan untuk terbang mengangkasa," ujar mantan Wakil Ketua DPR ini.

Kemenangan di dua Pilkada, Sumatera Utara dan Jawa Barat, kata Anis, menambah kepercayaan diri partainya.

Rapat Pimpinan Nasional  dan Milad ke-15 dihadiri sekitar 2.000 kader. Para kader yang datang tersebut terdiri dari Dewan Pengurus Pusat (DPP) 250 orang, Majelis Pertimbangan Partai (MPP) 21 orang Dewan Syariah Pusat (DSP) 46 orang, Majelis Syuro 99 orang, 350 perwakilan dari 33 DPW yang masing-masing diwakili 13 orang dan 1000 orang perwakilan dari 498 DPD PKS se-Indonesia, yang masing-masing mengirimkan dua orang.

Sementara, sejumlah petinggi PKS yang hadir antara lain yakni Bendahara Umum Mahfudz Abdurrahman, Sekjen PKS DPP PKS Taufik Ridho, Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin, Ketua MPP PKS Untung Wahono, dan Ketua DSP PKS Surahman. Hidayat Nur Wahid juga tampak hadir dalam pertemuan yang digelar secara tertutup tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Mengenal Korps Tempur TNI AD: Infanteri, Kavaleri, dan Artileri

Mengenal Korps Tempur TNI AD: Infanteri, Kavaleri, dan Artileri

Nasional
ASN Diminta Patuhi Larangan Bukber, Sanksi Menanti Bagi yang Melanggar

ASN Diminta Patuhi Larangan Bukber, Sanksi Menanti Bagi yang Melanggar

Nasional
Jala PRT Minta Aturan Pelatihan dan Pengawasan PRT Diprioritaskan dalam Pembahasan RUU PPRT

Jala PRT Minta Aturan Pelatihan dan Pengawasan PRT Diprioritaskan dalam Pembahasan RUU PPRT

Nasional
Pimpinan Komisi III: Tindak Tegas Pihak yang Bertanggung Jawab Terkait Tewasnya 3 TKA China di Kalsel

Pimpinan Komisi III: Tindak Tegas Pihak yang Bertanggung Jawab Terkait Tewasnya 3 TKA China di Kalsel

Nasional
Jala PRT Apresiasi RUU PPRT Jadi Usul Inisiatif DPR

Jala PRT Apresiasi RUU PPRT Jadi Usul Inisiatif DPR

Nasional
Kemensos Sebut Tak Ada Uang untuk Korban Gagal Ginjal, Tim Advokasi: Agak Lucu...

Kemensos Sebut Tak Ada Uang untuk Korban Gagal Ginjal, Tim Advokasi: Agak Lucu...

Nasional
Jajaran Pemerintah Dilarang Gelar Bukber, Seskab: Saat Ini ASN-Pejabat Dapat Sorotan Tajam

Jajaran Pemerintah Dilarang Gelar Bukber, Seskab: Saat Ini ASN-Pejabat Dapat Sorotan Tajam

Nasional
Tuduh Penegak Hukum Jual Beli LHA, Arteria Dahlan Ingin PPATK Lapor ke DPR Dulu

Tuduh Penegak Hukum Jual Beli LHA, Arteria Dahlan Ingin PPATK Lapor ke DPR Dulu

Nasional
Tegaskan Larangan Hanya untuk Pejabat, Istana: Masyarakat Umum Bebas Buka Puasa Bersama

Tegaskan Larangan Hanya untuk Pejabat, Istana: Masyarakat Umum Bebas Buka Puasa Bersama

Nasional
Ungkit Pidato Megawati, Politisi PDI-P Tak Lihat Peluang Prabowo Bakal Diusung sebagai Capres

Ungkit Pidato Megawati, Politisi PDI-P Tak Lihat Peluang Prabowo Bakal Diusung sebagai Capres

Nasional
Petakan Potensi Ancaman IKN, Kodam Mulawarman Deteksi Ada 42 Kelompok Berpaham Radikalisme

Petakan Potensi Ancaman IKN, Kodam Mulawarman Deteksi Ada 42 Kelompok Berpaham Radikalisme

Nasional
Belum Lolos Verifikasi, Prima Sudah Siapkan Caleg untuk Pemilu 2024

Belum Lolos Verifikasi, Prima Sudah Siapkan Caleg untuk Pemilu 2024

Nasional
Ajarkan Zakat hingga Wakaf, Dompet Dhuafa Kirimkan 24 Dai Ambassador ke Berbagai Negara

Ajarkan Zakat hingga Wakaf, Dompet Dhuafa Kirimkan 24 Dai Ambassador ke Berbagai Negara

Nasional
Istana: Larangan Bukber Tak Berlaku bagi Masyarakat Umum

Istana: Larangan Bukber Tak Berlaku bagi Masyarakat Umum

Nasional
Bela Puan, Politisi PDI-P Anggap Meme BEM UI Kejar Sensasi dan Kontroversi

Bela Puan, Politisi PDI-P Anggap Meme BEM UI Kejar Sensasi dan Kontroversi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke