Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data FDR Lion Air yang Jatuh ke Laut Sudah Dibuka

Kompas.com - 17/04/2013, 14:13 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sudah membawa Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR) pesawat Lion Air yang jatuh ke laut di Bali, Sabtu (13/4/2013) lalu. FDR dan CVR itu dibawa ke Jakarta. Data FDR sudah didapat tim penyelidik, sementara data CVR diperkirakan baru akan dibuka pada Rabu (17/4/2013) sore ini.

"Dua alat CVR dan FDR sudah ada di Jakarta dan saat ini masih diteliti tim investigasi KNKT. Untuk data FDR sudah kami peroleh, dan masih menunggu yang CVR," ujar Senior Investigator KNKT Mardjono, saat ditemui di kantornya, Rabu siang.

Mardjono mengatakan, data FDR itu kini masih diinterpretasi untuk kemudian dianalisis dan dibuat laporannya. Alat FDR tersebut, kata Mardjono, berisi parameter penting pesawat dan cuaca seperti arah, ketinggian, dan kecepatan. Selain itu, alat ini juga merekam power mesin pesawat, temperatur mesin, aliran bahan bakar, bahan bakar tersisa, hingga posisi elevator, eleron, hingga alat peringatan apa saja yang menyala sebelum pesawat mendarat di laut dekat Bandara Ngurah Rai.

"Untuk membaca ini butuh waktu 1-2 hari, tapi untuk menganalisisnya diperlukan waktu berbulan-bulan. Bisa saja memakan waktu empat bulan, kami tidak bekerja berdasarkan target," kata Mardjono.

Sementara itu, keberadaan CVR yang kini berada di laboratorium KNKT masih dalam proses pembersihan. Mardjono menjelaskan, untuk membuka data CVR, KNKT perlu terlebih dulu merendam alat itu ke dalam air tawar. Setelah itu, CVR baru bisa dibuka dan ditranskrip. CVR ini merekam seluruh percakapan di dalam cockpit mulai dari percakapan pilot, kopilot, hingga pengendali menara Air Traffic Control (ATC).

Menurut Mardjono, data-data yang direkam FDR dan CVR termasuk kategori yang dirahasiakan. Namun, publik bisa mengetahuinya setelah KNKT membuat kesimpulan. Kedua data itu juga merupakan data utama meski harus dilengkapi dengan data-data tambahan lainnya.

"Kami belum bisa memberikan kesimpulan saat ini. Setelah semua data kami peroleh, baru bisa kami buat kesimpulan dan juga rekomendasi," katanya.

Sebelumnya, pesawat Lion Air Boeing 737-800 mengalami gagal landing saat ingin mendarat di Bandara Ngurah Rai, Bali pada Sabtu (13/4/2013). Pesawat Lion Air rute penerbangan Bandung-Denpasar tersebut mendarat darurat di laut. Seluruh awak dan penumpang selamat dalam peristiwa itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik Ke MK

    Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik Ke MK

    Nasional
    Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

    Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

    Nasional
    IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

    IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

    Nasional
    Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

    Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

    Nasional
    ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

    ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

    Nasional
    Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

    Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

    Nasional
    Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

    Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

    Nasional
    Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

    Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

    Nasional
    Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

    Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

    Nasional
    Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

    Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

    Nasional
    Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

    Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

    Nasional
    Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

    Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

    Nasional
    Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

    Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

    Nasional
    TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

    TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

    Nasional
    Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

    Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com