Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nomor Sesuai Harapan

Kompas.com - 17/04/2013, 03:03 WIB

Semarang, Kompas - Pasangan Hadi Prabowo-Don Murdono mendapatkan nomor urut satu, Bibit Waluyo-Sudijono Sastroatmodjo nomor dua, dan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko nomor tiga. Nomor urut yang diperoleh dalam rapat pleno Komisi Pemilihan Umum Jawa Tengah, Selasa (16/4) di Kota Semarang, itu sesuai harapan setiap calon.

”Dengan masing-masing cagub-cawagub mendapat nomor urut, maka nomor itu sah dipakai dalam pemilihan gubernur Jawa Tengah,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jateng M Fajar Subhi AK Arif pada sambutannya dalam rapat pleno itu.

Rapat pleno pengundian nomor urut ini berlangsung meriah karena setiap pasangan cagub-cawagub membawa pendukung sekitar 30 orang. Proses rapat ini juga dijaga ketat aparat Kepolisian Kota Besar Semarang.

Rapat pleno dihadiri Ketua Badan Pengawas Pemilu Jateng Abhan Misbah dan pengurus parpol pengusung pasangan cagub.

Ganjar Pranowo menyatakan, nomor tiga adalah nomor nostalgia yang makin memberi semangat PDI-P. ”Nomor tiga itu nomor metal bagi kader PDI-P. Kami akan menghidupkan salam metal sebagai semangat memenangi pilgub di Jawa Tengah,” kata Ganjar.

Cagub petahana Bibit Waluyo menilai nomor dua berarti harus melanjutkan pembangunan ”Bali Desa Bangun Desa” di Jateng. ”Coba tiga jari tengah dirapatkan, maka nomor dua (jari tengah) lebih tinggi tho. Ini menjadi semangat bagi kami untuk melanjutkan program membangun Jateng,” ujar Bibit.

Sebaliknya, Hadi Prabowo menilai nomor satu sudah sesuai dengan pilihan awal. ”Sejak sebelum undian, kami sudah berharap bisa mendapatkan nomor satu. Dan, ternyata itu benar,” ujar Hadi.

Sementara itu, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Bali mengingatkan media televisi dan radio agar menahan diri ketika ingin menayangkan materi terkait pilkada. Ia menekankan khususnya materi yang berkaitan pemasangan iklan dari tim sukses pasangan cagub/cawagub.

Media diharapkan mampu membedakan materi sosialisasi dan kampanye. Alasannya, kampanye baru mulai 28 April hingga 11 Mei 2013.

Ketua KPI Bali Komang Suarsana mengatakan, tetap berusaha tegas mengawasi penyiaran televisi dan radio. ”Kami pun tidak segan mencabut izin penyiaran jika peringatan tak diindahkan,” katanya, di Denpasar, Selasa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com