Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Priyo: Nomor Urut DCS Golkar Enggak Karuan

Kompas.com - 16/04/2013, 22:09 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso kembali mengkritik susunan daftar calon anggota legislatif sementara (DCS) partainya yang dinilai tidak adil. Priyo mengatakan, anggota DPR dari Fraksi Golkar yang seharusnya mendapat prioritas justru tak mendapat tempat di urutan teratas.

"Ada sekitar 80-90 persen anggota DPR dari Golkar yang mencalonkan diri lagi, tetapi nomor urutnya enggak karuan," ujar Priyo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/4/2013).

Priyo berpendapat, kader Golkar di DPR yang sudah memiliki basis massa seharusnya mendapat prioritas. Wakil Ketua DPR ini pun berharap agar di sisa waktu penyerahan DCS, partai Golkar memperbaiki hal ini. "Masih banyak waktu untuk perbaiki. Saya berharap di sisa waktu ini, partai bisa mempertimbangkan dengan baik," katanya.

Sebelumnya, Priyo juga mengeluhkan kader-kader muda Partai Golkar tidak diberi tempat untuk maju sebagai calon anggota legislatif. Priyo hingga kini tak mau menjelaskan siapa saja yang dimaksudnya. Tetapi, berdasarkan informasi yang dihimpun dari sejumlah pengurus Partai Golkar, golongan muda pimpinan Priyo yang masuk dalam Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) memang mendapatkan jatah yang lebih sedikit maju sebagai caleg. Sementara itu, kader Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) yang dipimpin Ade Komarudin dikabarkan mendominasi jumlah caleg.

Kondisi ini yang akhirnya dikabarkan menjadi tarik ulur di internal Golkar. Pengumuman DCS pun yang dilakukan pekan lalu di hadapan kader Golkar pun akhirnya hanya berupa pengesahan. Priyo mengeluh tidak dibukanya peluang diskusi untuk menyampaikan pendapat. Kendati demikian, Priyo mengaku optimistis partainya tetap bisa menyelesaikan persoalan internalnya itu.

"Menurut rencana, 20 April akan diserahkan ke KPU. Saya berharap persoalan DCS ini selesai agar tidak menjadi awal dari munculnya keguncangan yang tidak perlu," kata Priyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

    Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

    Nasional
    Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

    Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

    Nasional
    Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

    Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

    Nasional
    Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

    Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

    Nasional
    Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

    Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

    Nasional
    PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

    PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

    Nasional
    Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

    Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

    Nasional
    Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

    Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

    Nasional
    TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

    TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

    Nasional
    KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

    KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

    Nasional
    'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

    "Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

    Nasional
    Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

    Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

    Nasional
    Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

    Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

    Nasional
    PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

    PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

    Nasional
    Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

    Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com