Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Tergiur Materi

Kompas.com - 15/04/2013, 02:48 WIB

Solo, Kompas - Megawati Soekarnoputri meminta calon pemilih dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah tidak mudah tergiur materi. Menggunakan materi atau pengaruh kekuasaan dalam pemilu kepala daerah atau pemilihan lain termasuk mencederai demokrasi.

”Kalau ingin demokrasi berjalan benar, jangan tergiur uang. Kalau tergiur, pilkada hanya menghasilkan gubernur, bupati, atau wali kota yang barangkali tidak pintar meski punya uang,” kata Megawati di hadapan lebih kurang 20.000 kader PDI-P seusai Apel Siaga dan Deklarasi Pemenangan Ganjar-Heru, di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (14/4).

Selain memenuhi lapangan stadion, massa juga berkonvoi di jalan raya dengan suara knalpot motor memekakkan telinga dan asap mengotori udara.

Deklarasi dihadiri pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung PDI-P, Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko; Ketua DPP PDI-P Puan Maharani; Sekretaris Jenderal PDI-P Tjahjo Kumolo; Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang juga Wakil Ketua DPD PDI-P Jawa Tengah; anggota DPR dari Fraksi PDI-P, Aria Bima dan Budiman Sudjatmiko; serta para kepala daerah 17 kabupaten/kota di Jawa Tengah yang diusung PDI-P.

Tak hadir

Sementara itu, Wakil Gubernur Jateng Rustriningsih, kader PDI-P, tidak tampak. Rustriningsih, ketika dihubungi Minggu pagi, mengaku mendapat undangan untuk menghadiri deklarasi Ganjar-Heru di Solo. Namun, pada Sabtu dia mendapat tugas dari Gubernur Jawa Tengah untuk memantau para korban banjir di wilayah Demak yang mengungsi hingga perbatasan Jepara.

”Saya mewakili Pak Gubernur untuk memastikan penanganan pengungsi, kebutuhan yang dibutuhkan pengungsi,” katanya.

Di Solo, Megawati juga menyoroti isu mengenai dugaan adanya bintara pembina desa (babinsa) yang menekan warga untuk memilih calon tertentu. Menurut dia, ketika dulu ia menjabat presiden tidak pernah menyalahgunakan kekuasaan dengan menggunakan babinsa.

Puan Maharani mengatakan, dengan lebih dari 258.000 kader di Jawa Tengah, pihaknya optimistis meraih kemenangan.

Di Semarang, Direktur Lingkaran Survei Kebijakan Publik (LSKP), jaringan Lingkaran Survei Indonesia Jakarta, Sunarto Ciptoharjono, Minggu, menyatakan, Ganjar dan Hadi Prabowo masih kalah populer dibandingkan gubernur petahana, Bibit Waluyo. Upaya menaikkan elektabilitas sangat ditentukan efektivitas kerja tim kampanye dalam 40 hari ke depan, menjelang Pilgub Jateng, 26 Mei.

Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan kunjungan khusus ke Nusa Tenggara Timur guna menggalang dukungan bagi pasangan Esthon L Foenay-Paul Talo dalam pemilihan gubernur-wakil gubernur NTT, 15 Mei. (eki/son/who/ans)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com