JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrat kini mulai menggeliat lagi. Untuk Pemilu 2014, partai ini akan diisi banyak bakal calon anggota legislatif dari kalangan alim ulama dan pemuka agama lain. Perbaikan citra?
"Banyak alim ulama yang bergabung karena sebelumnya ada juga anggota DPR alim ulama, sekarang diperluas jadi ada tokoh pendeta dan tokoh-tokoh lintas agama lainnya karena kami kan partai nasionalis religius," ujar Ketua Komisi Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Agus Hermanto di Kompleks Parlemen, Kamis (11/4/2013). Dia belum mau mengungkap siapa saja tokoh pemuka agama yang bergabung ke Partai Demokrat.
Namun, Agus tak menampik kehadiran para alim ulama dan tokoh agama itu karena pertimbangan mereka memiliki elektabilitas yang cukup baik di tengah masyarakat. "Para tokoh masyarakat ini akan jadi vote getter pendulang suara yang banyak," tutur Agus.
Penempatan para caleg dari kalangan pemuka agama diakui Agus juga akan berdampak pada semakin baiknya citra Partai Demokrat. "Itu (menaikkan citra) termasuk di dalamnya. Ini untuk menunjukkan Partai Demokrat masih dicintai walaupun beberapa kadernya terjerat kasus," kata dia.
Meski cukup banyak tokoh masyarakat yang bergabung sebagai caleg dari Partai Demokrat, Agus mengatakan, porsi kader internal partai tetap lebih banyak. Secara keseluruhan, ujar Ketua Komisi X DPR itu, ada 1.400 orang yang mendaftar sebagai caleg Partai Demokrat. "Jumlah itu nantinya akan dikecilkan lagi menjadi 560 (orang). Ini baru perempat final, nanti finalisasi di Majelis Tinggi," tutur dia.
Seperti diberitakan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) memperpanjang waktu pendaftaran bagi calon anggota legislatif DPR, DPRD, dan DPD. Sebelumnya, pendaftaran bakal caleg dijadwalkan berlangsung pada 9-15 April 2013. Namun, dalam peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2013, pendaftaran bakal caleg diperpanjang hingga 22 April 2013.
Seluruh bakal caleg itu nantinya akan diumumkan untuk mendapat masukan masyarakat. Jika sudah terverifikasi, bakal caleg itu akan menjadi caleg tetap yang berlaga di Pemilu 2014.
Berita terkait dapat dibaca dalam topik: Geliat Politik Jelang 2014
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.