Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

15 April 2013, PAN Serentak Serahkan DCS ke KPU

Kompas.com - 12/04/2013, 05:17 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Amanat Nasional (PAN) akan menyerahkan daftar calon sementara (DCS) anggota legislatif ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 15 April 2013. Sebelum penyerahan tersebut, Kamis (11/4/2013), PAN menggelar rapat internal yang dihadiri seluruh jajaran pengurus Dewan Pimpinan Wilayah se-Indonesia untuk memastikan kesiapan DCS.

"Saat ini, yang mendaftar mencapai 1.000 lebih, sementara hanya 560 yang akan didaftarkan ke KPU. Maka dari itu, akan ada seleksi tahap akhir," kata Ketua Umum PAN Hatta Rajasa di kantor DPP PAN, Jalan TB Simatupang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (11/4/2013) malam. Dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Hatta mengatakan, seleksi terakhir akan memetakan jumlah dan pengisi kursi bakal caleg di setiap daerah pemilihan (dapil).

"Di beberapa dapil, pendaftar melebihi jumlah kuota kursi yang ditetapkan," kata Hatta. Dia menyebutkan Aceh sebagai contohnya. Di provinsi tersebut, hanya tersedia alokasi sembilan kursi, tetapi yang mendaftar menjadi caleg partai ini mencapai 19 orang. "Tentu seleksi terakhir akan dilakukan sebaik mungkin karena kami, DPP, punya ukuran-ukuran yang sudah ditetapkan," imbuh Hatta.

Di pertemuan tersebut, Hatta sekaligus memperkenalkan anggota baru PAN yang baru saja bergabung, yaitu Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) La Ode Ida. PAN akan menempatkan La ode sebagai caleg DPR partai itu di dapil Sulawesi Tenggara. "Malam ini saya perkenalkan Pak La Ode Ida yang resmi bergabung ke PAN. Dia merupakan tokoh nasional yang tentunya masyarakat dan kader sudah mengenalnya," tuturnya.

Ketua DPP PAN Bara Hasibuan mengatakan sengaja mengumpulkan para pengurus DPW seluruh Indonesia untuk mengecek kesiapan DCS. Untuk penentuan nomor urut, PAN punya kriteria di masing-masing dapil. Penyusunan nomor urut juga akan berlangsung secara fair. "Kami akan melihat bobot dari masing-masing kandidat yang ada di daftar, baru kemudian ditentukan nomor urutnya," ujarnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

    Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

    Nasional
    Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

    Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

    Nasional
    Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

    Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

    Nasional
    Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

    Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

    Nasional
    Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

    Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

    Nasional
    Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

    Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

    Nasional
    TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

    TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

    Nasional
    Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

    Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

    Nasional
    Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

    Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

    Nasional
    Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

    Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

    Nasional
    TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

    TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

    Nasional
    Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

    Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

    Nasional
    Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

    Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

    Nasional
    Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

    Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

    Nasional
    Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

    Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com