Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Densus 88 Dikecam, Polisi Justru Senang

Kompas.com - 11/04/2013, 16:53 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar mengaku senang dengan adanya kecaman dan protes keras terhadap Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri terkait pelanggaran hak asasi manusia dalam pemberantasan teroris di beberapa daerah. Ia menyatakan, kecaman dan protes itu akan menjadi bahan evaluasi bagi kinerja Densus 88.

"Kami senang dikoreksi. Kalau memang perlu, Densus dihapus karena teroris sudah tidak ada lagi," ujarnya di kantor PP Muhammadiyah, Kamis (11/4/2013).

Boy mengakui, memang tidak mudah menangani kejahatan terorisme yang terus berkembang sejak era reformasi. Sejak periode tersebut, terhitung 223 orang tewas berkaitan dengan teroris. Selain itu, 36 petugas kepolisian menjadi korban dalam penanggulangan teroris serta terdapat 180 warga yang saat ini sedang menjalani proses hukum.

Ia mengambil contoh kasus yang terjadi di Poso pada 2007. Saat itu empat anggota Brigade Mobil ditembak mati ketika sedang mengendarai motornya. "Lalu teman-temannya langsung mencari pelaku dan ketika itu ada tindak kekerasan di sana. Ada juga yang menggunakan senjata api. Itu tidak kami tutup-tutupi," kata Boy.

Dengan adanya hal ini, Boy menyatakan bahwa Polri akan mengevaluasi kinerja Densus 88 dalam pemberantasan terorisme. Tidak hanya itu, Polri tak segan-segan membubarkan satuan Densus jika memang kerap menimbulkan masalah dan tidak diperlukan lagi. "Pembubaran Densus itu gampang, tinggal Kapolri saja yang mengesahkan untuk dihapus. Tidak usah dibesar-besarkan," ujarnya.

Boy mengatakan, jika memang sudah tidak ada tindak pidana teroris di Indonesia, maka Densus 88 akan dihapus dengan sendirinya. Namun, apabila Densus 88 dibubarkan, bukan berarti terorisme tidak akan muncul lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com