Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga NU Tuntut Pembubaran Ormas Islam Anarkistis

Kompas.com - 09/04/2013, 12:21 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis

TASIKMALAYA, KOMPAS.com — Warga Nahdlatul Ulama (NU) Tasikmalaya meminta organisasi masyarakat (ormas) Islam yang selalu bertindak anarkistis untuk segera dibubarkan. Ormas anarkistis tak lebih dari provokator untuk membuat kondisi di Tasikmalaya menjadi tidak kondusif.

"Kami meminta ormas Islam yang bertindak anarki di Tasikmalaya segera dibubarkan. Mereka telah membuat suasana yang tidak aman dan tidak kondusif bagi warga Tasikmalaya," kata Sekretaris Gerakan Pemuda Anshor NU Tasikmalaya Asep Rizal, saat berorasi di hadapan jajaran pejabat Polres Tasikmalaya Kota, Selasa (9/4/2013).

Penyerangan salah satu pesantren oleh ormas Islam pada Sabtu malam lalu merupakan tindakan anarkistis yang akan menimbulkan kekhawatiran warga Tasikmalaya. Diharapkan, kepolisian mampu menangkap dan mengadili para pelaku perusakan. Sebab, jika dibiarkan akan menyebabkan pemicu konflik masyarakat.

"Kami minta polisi mampu dan secepatnya menangkap para pelaku perusakan. Jangan sampai dibiarkan," tegas Asep di hadapan ratusan orang yang berdemo di Mako Tasikmalaya Kota.

Ratusan warga NU Tasikmalaya dan badan organisasinya melakukan aksi damai mendukung aparat kepolisian untuk menuntaskan kasus perusakan dan penyerangan salah satu pesantren di Tasikmalaya.

Diberitakan sebelumnya, ratusan orang dari salah satu ormas Islam menyerang pesantren Al Idrisiyyah di Jalan Raya Ciawi, Kampung Pagendingan, Desa Jatihurip, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu malam. Sekelompok orang itu merusak aset pesantren berupa minimarket dan memaksa masuk ke lokasi pesantren.

Akibat aksi perusakan itu, kaca minimarket yang berada di depan kompleks pesantren pecah. Bahkan, tiga orang santri pesantren itu mengalami luka-luka di wajah dan tubuhnya akibat terkena lemparan batu yang dilakukan kelompok penyerang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com