Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toto Ditahan di Rutan KPK

Kompas.com - 08/04/2013, 21:23 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi menahan Ketua organisasi masyarakat Gasibu Pajajaran Toto Hutagalung di Rumah Tahanan Jakarta Timur Cabang KPK, Selasa (8/4/2013). Toto merupakan tersangka kasus dugaan pemberian hadiah kepada hakim Pengadilan Negeri Bandung Setyabudi Tejocahyono.

Pria yang disebut sebagai orang dekat Wali Kota Bandung Dada Rosada itu ditahan seusai diperiksa KPK sebagai tersangka. Saat keluar Gedung KPK dan masuk ke dalam mobil tahanan, Toto tampak mengenakan baju tahanan KPK berwarna putih. Dia juga terlihat menggunakan topi hitam yang melekat di kepalanya sejak memenuhi panggilan KPK pagi tadi.

Kepada wartawan, Toto yang sempat buron itu enggan berkomentar. “Tanya lawyer (pengacara) saja,” ucap Toto singkat.

Juru Bicara KPK Johan Budi mengatakan, penahanan Toto ini dilakukan terkait kepentingan penyidikan kasus dugaan pemberian uang kepada hakim Setyabudi. “Ditahan selam 20 hari ke depan di Rutan KPK,” tambah Johan.

Dalam kasus ini, KPK menetapkan Toto sebagai tersangka atas dugaan memberikan hadiah uang kepada hakim Setyabudi terkait kepengurusan perkara korupsi bantuan sosial di Pemerintah Kota Bandung. Selain Toto, KPK menetapkan tiga tersangka lain, yakni hakim Setyabudi, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung Herry Nurhayat, dan pria bernama Asep yang diduga sebagai suruhan Toto.

Keberadaan Toto sempat tidak terlacak setelah KPK menggelar operasi tangkap tangan di Bandung pada 22 Maret 2013. Dalam operasi tangkap tangan tersebut, KPK gagal meringkus Toto. Hari ini, Toto memenuhi panggilan pemeriksaan KPK dengan didampingi tim kuasa hukumnya.

Pengacara Toto, Johnson Siregar mengatakan, kliennya siap ditahan KPK. Toto, katanya, berjanji kooperatif dengan KPK. Adapun Toto disebut-sebut sebagai orang dekat Wali Kota Bandung Dada Rosada. Perusahaan Toto, merupakan rekanan Pemkot Bandung dalam pengelolaan parkir Pasar Andir. Kini, KPK tengah mendalami dugaan keterlibatan Dada dalam kasus ini. Keterangan Toto dianggap penting dalam mengungkap hal tersebut.

Sementara Johnson mengungkapkan, kedekatan Dada dan Toto seperti yang diketahui publik selama ini. “Kedekatan keduanya itu sudah ada di penjelasan dari pihak-pihak luar ya, jadi mungkin ya nanti akan kelihatan dari penjelasan beliau (Toto) sendiri,” ujar Johnson pagi tadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jokowi Ucapkan Selamat kepada PM Baru Belanda Dick Schoof

    Jokowi Ucapkan Selamat kepada PM Baru Belanda Dick Schoof

    Nasional
    Jokowi Yakin Prabowo Bakal Ikuti Rekomendasi BPK: Agar Uang Rakyat Dikelola Transparan

    Jokowi Yakin Prabowo Bakal Ikuti Rekomendasi BPK: Agar Uang Rakyat Dikelola Transparan

    Nasional
    'Pegi Bebas, Masalah Belum Tuntas', 4 Hal yang Harus Didalami di Kasus 'Vina Cirebon'

    "Pegi Bebas, Masalah Belum Tuntas", 4 Hal yang Harus Didalami di Kasus "Vina Cirebon"

    Nasional
    Majelis Hakim yang Bebaskan dan Adili Kembali Gazalba Saleh Masih Sama

    Majelis Hakim yang Bebaskan dan Adili Kembali Gazalba Saleh Masih Sama

    Nasional
    Pengadilan Tipikor Perintahkan Hakim Agung Gazalba Saleh Kembali Ditahan

    Pengadilan Tipikor Perintahkan Hakim Agung Gazalba Saleh Kembali Ditahan

    Nasional
    Jokowi Ungkap Masih Temukan Prosedur Rumit: Izin Diganti Rekomendasi, Sama Saja...

    Jokowi Ungkap Masih Temukan Prosedur Rumit: Izin Diganti Rekomendasi, Sama Saja...

    Nasional
    Sempat Dibebaskan, Hakim Agung Gazalba Saleh Kembali Jalani Sidang

    Sempat Dibebaskan, Hakim Agung Gazalba Saleh Kembali Jalani Sidang

    Nasional
    Jokowi: Predikat WTP Bukan Prestasi, tapi Kewajiban

    Jokowi: Predikat WTP Bukan Prestasi, tapi Kewajiban

    Nasional
    Dokter Asing dan Penyakit Tak Percaya Diri

    Dokter Asing dan Penyakit Tak Percaya Diri

    Nasional
    Masa Cegah Habis, KPK Harus Putuskan Status Hukum Kolega Karen Agustiawan

    Masa Cegah Habis, KPK Harus Putuskan Status Hukum Kolega Karen Agustiawan

    Nasional
    Ditanya Soal Kebocoran PDN, Calon Hakim Agung: Pelaku dan Lembaga Harus Tanggung Jawab

    Ditanya Soal Kebocoran PDN, Calon Hakim Agung: Pelaku dan Lembaga Harus Tanggung Jawab

    Nasional
    Megawati Ingin Penyidik KPK Menghadapnya, PDI-P: Itu Cara Kritik untuk Rossa yang Tidak Profesional

    Megawati Ingin Penyidik KPK Menghadapnya, PDI-P: Itu Cara Kritik untuk Rossa yang Tidak Profesional

    Nasional
    Polri Beri Asistensi Kasus Tewasnya Wartawan di Karo karena Kebakaran Rumah

    Polri Beri Asistensi Kasus Tewasnya Wartawan di Karo karena Kebakaran Rumah

    Nasional
    Kaesang Temui Presiden PKS Sore Ini, Ada Kemungkinan Bahas Pilkada Jakarta 2024

    Kaesang Temui Presiden PKS Sore Ini, Ada Kemungkinan Bahas Pilkada Jakarta 2024

    Nasional
    Mabes Polri Klaim Polda Sumut Tangani Kasus Terbakarnya Rumah Wartawan di Karo dengan 'Scientific Crime Investigation'

    Mabes Polri Klaim Polda Sumut Tangani Kasus Terbakarnya Rumah Wartawan di Karo dengan "Scientific Crime Investigation"

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com