Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Kembali Panggil Toto Hutagalung

Kompas.com - 08/04/2013, 11:32 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memanggil ketua organisasi masyarakat Gasibu Padjajaran Toto Hutagalung terkait penyidikan kasus dugaan pemberian hadiah kepada hakim Pengadilan Negeri Bandung, Senin (8/4/2013). Toto yang juga merupakan salah satu tersangka dalam kasus tersebut, akan dimintai keterangan sebagai saksi.

"Diperiksa sebagai saksi," kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha.

Selain memanggil Toto, KPK menjadwalkan pemeriksaan saksi lain, yakni Didi Sulistiono dan Putra dari pihak swasta.

Adapun, Toto hingga kini belum diketahui keberadaannya. KPK masih mengejar orang yang disebut dekat dengan Wali Kota Bandung Dada Rosada tersebut. Pemanggilan kali ini merupakan yang kedua. Pada 3 April lalu, KPK juga menjadwalkan pemeriksaan Toto. Namun, yang bersangkutan tetap buron dan bersembunyi dari kejaran penyidik KPK.

Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto dalam sejumlah kesempatan, mengimbau Toto agar menyerahkan diri. Jika terus buron, menurut Bambang, Toto akan rugi sendiri. Pada Jumat (5/4/2013) malam, KPK menggeledah dan menyegel apartemen Toto di lantai 10 kamar E, nomor 36, di The Suites Metro, Jalan Soekarno-Hatta, Bandung. KPK juga mengaku sudah mendatangi keluarga Toto agar pihak keluarga membujuk Toto menyerahkan diri.

Dalam kasus ini, KPK menetapkan empat tersangka. Selain Toto, mereka yang menjadi tersangka adalah hakim Setyabudi, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung Herry Nurhayat, dan pria bernama Asep yang diduga sebagai suruhan Toto untuk memberikan uang kepada Hakim Setyabudi.

Kasus ini juga menyeret nama Wali Kota Bandung Dada Rosada. KPK mendalami dugaan keterlibatan Dada dan kemungkinan uang yang diberikan kepada Hakim Setyabudi itu diambil dari kas Pemerintah Kota Bandung. Terkait penyidikan kasus ini, KPK telah menggeledah ruang kerja Dada dan menyita sejumlah dokumen yang dianggap dapat menjadi barang bukti.

Ikuti berita terkait kasus ini dalam topik:
KPK Tangkap Tangan Hakim Bandung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    'Pegi Bebas, Masalah Belum Tuntas', 4 Hal yang Harus Didalami

    "Pegi Bebas, Masalah Belum Tuntas", 4 Hal yang Harus Didalami

    Nasional
    Majelis Hakim yang Bebaskan dan Adili Kembali Gazalba Saleh Masih Sama

    Majelis Hakim yang Bebaskan dan Adili Kembali Gazalba Saleh Masih Sama

    Nasional
    Pengadilan Tipikor Perintahkan Hakim Agung Gazalba Saleh Kembali Ditahan

    Pengadilan Tipikor Perintahkan Hakim Agung Gazalba Saleh Kembali Ditahan

    Nasional
    Jokowi Ungkap Masih Temukan Prosedur Rumit: Izin Diganti Rekomendasi, Sama Saja...

    Jokowi Ungkap Masih Temukan Prosedur Rumit: Izin Diganti Rekomendasi, Sama Saja...

    Nasional
    Sempat Dibebaskan, Hakim Agung Gazalba Saleh Kembali Jalani Sidang

    Sempat Dibebaskan, Hakim Agung Gazalba Saleh Kembali Jalani Sidang

    Nasional
    Jokowi: Predikat WTP Bukan Prestasi, tapi Kewajiban

    Jokowi: Predikat WTP Bukan Prestasi, tapi Kewajiban

    Nasional
    Dokter Asing dan Penyakit Tak Percaya Diri

    Dokter Asing dan Penyakit Tak Percaya Diri

    Nasional
    Masa Cegah Habis, KPK Harus Putuskan Status Hukum Kolega Karen Agustiawan

    Masa Cegah Habis, KPK Harus Putuskan Status Hukum Kolega Karen Agustiawan

    Nasional
    Ditanya Soal Kebocoran PDN, Calon Hakim Agung: Pelaku dan Lembaga Harus Tanggung Jawab

    Ditanya Soal Kebocoran PDN, Calon Hakim Agung: Pelaku dan Lembaga Harus Tanggung Jawab

    Nasional
    Megawati Ingin Penyidik KPK Menghadapnya, PDI-P: Itu Cara Kritik untuk Rossa yang Tidak Profesional

    Megawati Ingin Penyidik KPK Menghadapnya, PDI-P: Itu Cara Kritik untuk Rossa yang Tidak Profesional

    Nasional
    Polri Beri Asistensi Kasus Tewasnya Wartawan di Karo karena Kebakaran Rumah

    Polri Beri Asistensi Kasus Tewasnya Wartawan di Karo karena Kebakaran Rumah

    Nasional
    Kaesang Temui Presiden PKS Sore Ini, Ada Kemungkinan Bahas Pilkada Jakarta 2024

    Kaesang Temui Presiden PKS Sore Ini, Ada Kemungkinan Bahas Pilkada Jakarta 2024

    Nasional
    Mabes Polri Klaim Polda Sumut Tangani Kasus Terbakarnya Rumah Wartawan di Karo dengan 'Scientific Crime Investigation'

    Mabes Polri Klaim Polda Sumut Tangani Kasus Terbakarnya Rumah Wartawan di Karo dengan "Scientific Crime Investigation"

    Nasional
    Pemerintah Targetkan Kemiskinan Ekstrem di Bawah 0,5 Persen Akhir 2024

    Pemerintah Targetkan Kemiskinan Ekstrem di Bawah 0,5 Persen Akhir 2024

    Nasional
    Sepekan Jelang Ditutup, Baru 84 Orang yang Resmi Daftar Capim dan Dewas KPK

    Sepekan Jelang Ditutup, Baru 84 Orang yang Resmi Daftar Capim dan Dewas KPK

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com