Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jusuf Kalla Dorong Kerjasama Pendidikan Indonesia-Turki

Kompas.com - 08/04/2013, 10:10 WIB
M Fajar Marta

Penulis

ISTANBUL, KOMPAS.com- Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dalam kunjungannya ke Turki bertemu dengan Direktur Fatih College Mustafa Ozcan. JK dan Mustafa saling bertukar pengalaman mengenai perkembangan pendidikan di kedua negara.

Fatih College merupakan salah satu lembaga pendidikan swasta terbesar di Turki. Mereka tidak hanya mendirikan sekolah di Turki tetapi juga di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

"Saat ini, kami telah mendirikan sekitar 1.500 sekolah di 160 negara," kata Mustafa, kemarin,  seperti dilaporkan wartawan Kompas M Fajar Marta dari Istanbul, Turki, Senin (8/4/2013) pagi ini.

Di Indonesia, ada sembilan sekolah yang dibangun Fatih College yang tersebar di sejumlah kota. Konsep pendidikan yang ditawarkan Fatih College adalah pendidikan modern yang dipadukan dengan pendidikan akhlak bersendikan nilai-nilai Islam.

Menurut Mustafa, pendidikan yang baik adalah yang menggabungkan pendidikan formal dengan pendidikan agama.

Sekolah-sekolah Fatih College dilengkapi asrama siswa, sehingga siswa benar-benar fokus menimba ilmu. Menurut Mustafa, pendidikan merupakan prioritas utama bangsa Turki di masa modern Republik Turki atau paskaruntuhnya pemerintahan Ottoman di Turki. Pembaharuan pendidikan di Turki dimotori oleh Muhammad Fetullah Gulen.

Salah satu hal yang menjadi kunci berkembangnya pendidikan di Turki adalah adanya visi yang sama antara pemerintah dan rakyat Turki. Masyarakat secara swadaya ikut membantu mendirikan tempat-tempat pendidikan dan asrama siswa.

Jusuf Kalla mengatakan, Indonesia juga memiliki sejarah panjang dalam dunia pendidikan. Banyak gerakan-gerakan pendidikan yang lahir di Indonesia sejak jaman pergerakan. Ormas-ormas Islam seperti NU dan Muhammadiyah juga aktif mendirikan sekolah dan pesantren. Hanya, JK mengakui kualitas pendidikan di Indonesia kalah jauh dibandingkan Turki.

"Kualitas inilah yang harus ditingkatkan, baik kualitas pengajarannya maupun infrastrukturnya," kata JK.

Menurut JK, kunci untuk memajukan pendidikan di Indonesia adalah adanya dukungan penuh dan bantuan masyarakat, seperti halnya di Turki. Menurut JK, mesjid-mesjid yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia bisa menjadi sentra-sentra pendidikan. "Mesjid juga bisa dikembangkan menjadi sentra wirausaha dan kesehatan masyarakat," kata JK yang juga menjabat Ketua Dewan Mesjid Indonesia.

Dari mesjid diharapkan lahir para entrepreuner sehingga kesejahteraan rakyat meningkat. Meningkatnya kesejahteraan pada akhirnya juga akan mendorong kualitas pendidikan dan menghilangkan aksi-aksi radikal yang merusak.

Mustafa menambahkan, visi Fatih College adalah membangun generasi yang membawa kemashalahatan bagi umat manusia, tidak hanya di Turki, tetap juga di dunia. "Dunia banyak dipenuhi oleh idiologi dan pemikiran yang merusak, sehingga dunia menjadi tidak aman dan damai. Para lulusan Fatih College diharapkan bisa membawa perdamaian dan kemajuan dunia. Misi kami adalah memberantas kebodohan, kemiskinan, dan perpecahan," katanya.

Menurut Mustafa, bangsa-bangsa yang penduduknya mayoritas Islam seperti Turki dan Indonesia tidak boleh kalah dari bangsa barat. Caranya adalah memacu pendidikan di negara-negara berbasis Islam.

Mustafa berpendapat, Indonesia berpotensi menjadi negara besar yang berpengaruh di dunia. Indonesia menjadi topik pembicaraan di mana-mana. "Bahkan sekarang, universitas-universitas di negara-negara maju umumnya mengajarkan mata kuliah tentang Indonesia," katanya.

Dalam kunjungannya ke Turki, JK didampingi antara lain oleh mantan menteri Hukum dan HAM Hamid Awaludin.

JK dan Ibu Mufidah Jusuf Kalla akan berada di Turki sampai tanggal 12 April 2013, dengan sejumlah kegiatan diantaranya memberikan kuliah umum tentang perdamaian di Fatih University Istanbul dan Hattecepe University di Ankara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com