JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional Dradjad Wibowo mengatakan, perpanjangan waktu pengumpulan daftar calon anggota legislatif sementara (DCS) tidak berpengaruh apa pun bagi partainya. Namun, keputusan perpanjangan waktu pengumpulan itu hanya menunjukkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang tidak disiplin dalam menaati tenggat waktu.
"Untuk PAN tidak banyak pengaruhnya karena sejak 2010, PAN sudah menerapkan kebijakan pencalegan dini. Jadi daftar nama caleg sudah masuk sejak lama," ujar Dradjad saat dihubungi Kamis (4/4/2013).
Dradjad menilai, perpanjangan waktu ini tidak perlu jika semua partai politik sudah mempersiapkan diri sejak dini. Lagi pula, lanjutnya, semua partai politik sebenarnya sudah tahu tenggat waktu pengumpulan DCS.
"Kalau semua partai disiplin dan berkomitmen terhadap jadwal yang sudah lama disosialisaikan, mestinya tidak ada kebutuhan memperpanjang deadline DCS. Negara ini defisit disiplin dan komitmen terhadap hal yang baik," kritik Dradjad.
Ekonom yang juga mantan anggota Dewan ini menilai, Komisi Pemilihan Umum dan partai-partai seharusnya memberikan contoh yang baik terhadap disiplin tenggat waktu.
"Seperti dalam permainan bola, semua disiplin terhadap tenggat waktu. Jadi adil, idealnya seperti itu," kata Dradjad.
Seperti diberitakan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) memperpanjang waktu pendaftaran bagi calon anggota legislatif DPR, DPRD, dan DPD. Sebelumnya, pendaftaran caleg digelar pada 9-15 April 2013. Namun, dalam peraturan baru KPU, pendaftaran caleg diperpanjang hingga 22 April 2013. Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay mengatakan, perpanjangan waktu pendaftaran ini untuk memberikan waktu yang lebih panjang bagi caleg dalam menggalang dukungan.
"Kami melihat jika waktu pendaftaran itu sendiri sangat padat, baik untuk calon yang akan mendaftar maupun bagi kami. Sehingga, waktunya perlu kami panjangkan," kata Hadar.
Dengan perpanjangan waktu ini, diharapkan KPU memiliki waktu yang lebih lama untuk memeriksa daftar caleg sementara. Ia membantah bahwa perpanjangan ini untuk mengakomodasi kepentingan partai tertentu. "Kami tidak membela siapa pun. Dan anggapan yang menilai kami tidak profesional saya kira tidak benar," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.