YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Seusai mengunjungi Lapas Kelas IIB Cebongan, Sleman, Komisi III DPR RI akan segera bertemu dengan Komisi I dan berkoordinasi terkait penyerangan lapas yang menyebabkan tewasnya empat tahanan titipan Polda DIY.
Pembahasan tersebut nantinya bertujuan untuk membentuk tim investigasi independen guna mengungkap peristiwa yang sudah menjadi sorotan dunia internasional ini.
Wakil Ketua Komisi III Muzamil Yusuf mengatakan, tim independen yang akan dibentuk nantinya terdiri TNI AD, Polri, dan orang-orang yang netral.
"Kemungkinan pekan depan kami akan menemui Komisi I," terangnya, Kamis (4/4/2013).
Pihaknya juga akan memanggil Panglima TNI AD dan Kapolri. Tujuannya ialah agar kedua institusi ini bisa memilih siapa saja orang-orang yang kompeten dan netral untuk masuk ke tim investigasi.
"Sipil juga bisa masuk demi transparannya investigasi," paparnya.
Ia menegaskan bahwa peristiwa penyerangan lapas yang telah menginjak-nginjak wilayah kewenangan negara ini bisa terungkap. Jangan sampai peristwa ini terkubur dan dilupakan.
"Peristiwa penyerangan lapas masuk ke pelanggaran HAM berat karena terjadi di lembaga milik negara yang seharusnya melindungi rakyatnya. Apa pun latar belakang mereka, jika sudah berada di lapas, berarti keselamatannya dijamin oleh negara," tegasnya.
Semua komponen seperti Komnas HAM, Kompolnas, media, dan masyarakat harus bersama-sama mengawal proses pengungkapan insiden penyerangan Lapas Cebongan sehingga kasus yang menjadi catatan besar kegagalan negara dalam menjamin keselamatan rakyatnya ini bisa terungkap.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Komisi III DPR RI mendatangi Lapas Cebongan, Sleman, Kamis (4/4/2013) sekitar pukul 10.30 WIB. Mereka datang bersama seluruh fraksi di Komisi III. Tampak hadir pula Kapolda DIY, Brigjen Pol Sabar Rahardja, Kepala Kanwil Kemenhuk dan HAM Rusdianto, dan Kepala Lapas Kelas IIB Cebongan, Sleman, Sukamto.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.