Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Basuki Minimalisasi Pejabat Studi Banding

Kompas.com - 04/04/2013, 16:53 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Untuk meminimalisasi para pejabat yang melakukan studi banding ke luar negeri menggunakan uang negara dan tak ada hasilnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memiliki caranya tersendiri. Ia menginginkan para duta besar Indonesia yang ditempatkan di seluruh dunia untuk lebih sering kembali ke Indonesia, dan berbagi apa saja yang telah ia dapatkan selama menjalankan tugas di negara lain.

"Jadi, bisa menghemat waktu, hanya dalam sehari belajar sebuah negara. Bayangkan beliau berpengalaman empat tahun di Jerman. Kalau saya studi banding ke sana, apa yang saya dapat? Kalau beliau yang datang untuk menjelaskan kerja sama menjadi lebih nyata," kata Basuki seusai bertemu dengan Duta Besar Jerman dan Perancis di Balaikota Jakarta, Kamis (4/4/2013).

Setelah dubes itu menjelaskan kerja samanya ke hadapan para pejabat, kemudian dubes itu kembali lagi ke negara penempatan kerjanya dan membicarakan lebih lanjut bersama wali kota negara itu untuk merealisasikan kerja sama dengan Indonesia. Menurut dia, dubes itu yang lebih mengetahui permasalahan di dua negara itu, sehingga rencana kerja sama akan lebih cepat terealisasi.

Melihat pengalaman studi banding pejabat yang tak ada hasilnya, langkah tersebut merupakan langkah terbaik untuk mempererat hubungan antarnegara ataupun hubungan sister city (antarkota negara lain). Oleh karena itu, ia telah meminta Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri (KDH dan KLN) DKI untuk meminta para dubes selalu mampir ke Balaikota DKI.

"Kami minta Biro KDH, seluruh dubes Indonesia dunia, saat kembali untuk mampir ke Balaikota. Kami minta bantuan untuk menjelaskan semuanya kepada kami. Jadi, kami bisa belajar langsung dan mengelola Jakarta dengan pengalaman mereka di negara lain. Itu yang kami harapkan," kata mantan Bupati Belitung Timur itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com