Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Ketua MK Mendatang Harus Vokal?

Kompas.com - 03/04/2013, 09:25 WIB
Susana Rita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepemimpinan Mahfud MD sebagai Ketua MK selama lima tahun terakhir memang tak lepas dari kritikan. Sejumlah kalangan menilai Mahfud terlalu banyak mengomentari hal-hal di luar kewenangan MK.

Bagaimana pendapat para kandidat ketua MK periode 2013-2015 mengenai hal tersebut. Apakah ketua MK ke depan akan seperti Prof Mahfud MD yang relatif gampang dimintai tanggapannya mengenai berbagai persoalan di NKRI?

Bicara melalui Putusan

Hakim Konstitusi Harjono lebih memilih MK berbicara melalui putusan-putusannya. Hakikat MK sebagai lembaga peradilan terletak pada putusannya. Yang dilaksanakan oleh pihak-pihak berperkara dan pihak yang terkait dengan perkara tersebut pun putusan MK, bukanlah komentar atau kata-kata Ketua MK.

Ia mengakui ada baik dan buruknya jika Ketua MK terlalu banyak bicara. Sisi positifnya memang MK menjadi banyak dikenal orang. Namun, menurut Harjono, yang dikenal orang adalah ketua MK-nya dan bukan putusannya.

Ia mengandaikan antara putusan MK dan ketua MK itu seperti the song and the singer, antara lagu dan penyanyinya.

Lebih "Smart"
Hakim konstitusi Hamdan Zoelva menilai banyak keuntungan yang diperoleh oleh MK ketika ketua MK-nya banyak dikutip oleh media massa. MK menjadi lebih terkenal. Pada masa-masa awal MK, hal itu memang sangat diperlukan.

Namun, ke depan, ketua MK harus lebih smart dalam berbicara di media massa. Untuk ke depan, ketua MK tidak perlu terlalu banyak berbicara. Hanya pada saat-saat tertentu, dalam kondisi darurat, ketua MK boleh ngomong. Saat itu adalah ketika MK betul-betul diperlukan. Kita ini negarawan, berbicara untuk hal yang sangat dibutuhkan, hal sangat penting.

Bicara yang Berkaitan dengan Tugas dan Fungsi MK

Sementara itu, hakim konstitusi Akil Mochtar mengaku respek terhadap Mahfud MD yang berhasil menanamkan sikap-sikap di MK dan dinilainya berhasil. Ia juga senang dengan gaya Mahfud MD yang sering melawan kritikan berbagai kalangan agar tidak banyak bicara.

Menurutnya, ketua MK memang harus berbicara karena semua kewenangan MK berkaitan dengan politik. Pengujian undang-undang, sengketa pilkada, impeachment, dan juga sengketa antarlembaga negara.

Ia mengakui bahwa Mahfud MD terkadang berbicara mengenai hal-hal yang tidak berkenaan dengan tugas dan fungsi MK. Namun, Akil mengaku dapat memahami hal tersebut mengingat Mahfud memiliki tujuan yang lebih besar pasca-menjadi Ketua MK.

Akil sendiri, apabila terpilih menjadi ketua MK, akan membatasi diri berbicara di media. Akil hanya akan berbicara sejauh menyangkut kewenangan MK, tetapi tidak untuk urusan di luar MK.

"Kalau misalnya urusan orang lain, ngapain saya ikut-ikut ngomong. Nanti orang bilang, itu hakim atau pengamat seperti yang dibilang Pasek (Ketua Komisi III DPR, I Gede Pasek Suardika). Itu benar juga. Tapi, kalau sesuai dengan tugas dan fungsi kita, boleh dong kita ngomong," ungkap Akil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com