YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB) Daerah Istimewa Yogyakarta mendesak Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono membentuk tim investigasi guna mengungkap peristiwa penyerangan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Cebongan, Sleman, Yogyakarta.
Selain itu, GRIB juga mengharapkan agar para mahasiswa dari luar kota yang berada di Yogya tidak perlu takut karena sudah ada jaminan keamanan dari pihak berwajib.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB) DIY Wahyu Wijanarko mengatakan, Presiden harus segera bertindak agar kasus penyerangan lapas Kelas IIB Cebongan bisa segera terungkap.
"Presiden harus bentuk tim gabungan. Selain itu, pengungkapannya harus dilakukan secara transparan dan terbuka. Tidak ada rekayasa," kata Wahyu, Selasa (2/4/2013).
Lebih lanjut, Wahyu mengatakan, aksi penyerangan Lapas Cebongan juga telah melanggar hak asasi manusia terlepas dari perkara yang sedang dijalani empat korban tewas di Lapas Cebongan. Tim gabungan nantinya juga harus mengungkap adanya indikasi kaitan antara kejadian penganiayaan di Hugos Cafe dengan peristiwa penyerangan Lapas Cebongan yang menurutnya memiliki benang merah.
"Mereka telah merampas hak hidup seseorang dan itu merupakan pelanggaran HAM berat. Selain itu, tindakan pembunuhan dengan menyerang lapas merupakan bentuk perlawanan terhadap negara," tegasnya.
Wahyu meminta semua pihak, baik pejabat pemerintahan, tokoh masyarakat, maupun ormas agar tidak memberikan pernyataan yang dapat memperkeruh suasana di Yogyakarta. "Biarkan tim penyidik polisi bekerja, masyarakat memantau saja jalannya penyelidikan. Mahasiswa dari luar daerah juga tidak perlu takut lagi karena telah dijamin keamanannya," ujar Wahyu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.