JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie mengatakan, dirinya, Syarief Hasan, maupun EE Mangindaan sejak awal sudah terbiasa merangkap jabatan. Dengan demikian, jika hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat menyatakan bahwa mereka mendapatkan jabatan baru di partai, Marzuki yakin hal itu tidak akan menganggu kerja di pemerintahan maupun legislatif.
Marzuki mengatakan, dirinya dulu pernah menjabat Sekjen DPP, Syarief pernah menjabat Sekjen dan Wasekjen DPP, dan Mangindaan menjabat Wasekjen. Jabatan sebagai Wakil Ketua Majelis Tinggi, kata Marzuki, bukan tugas yang berat jika dijalankan bersamaan tugas sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat.
"Orang yang mempunyai kemampuan leadership tidak perlu menghabiskan waktu yang banyak untuk menjalankan mesin-mesin politik. Partai itu banyak sekali elemennya yang dapat bekerja menjalankan tugasnya," kata Marzuki, Senin (1/4/2013) di Jakarta.
Sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono dipilih sebagai Ketua Umum DPP Demokrat menggantikan Anas Urbaningrum. Yudhoyono kemudian menunjuk Menteri UKM dan Koperasi Syarief Hasan sebagai Ketua Harian DPP Demokrat, Marzuki sebagai Wakil Ketua Majelis Tinggi, dan Menteri Perhubungan EE Mangindaan sebagai Ketua Harian Dewan Pembina.
Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan, Presiden Yudhoyono tidak ingin tugas negara diganggu pekerjaan partai. Untuk itu, Yudhoyono menunjuk Ketua Harian DPP yang akan menjalankan tugas-tugas harian ketua umum.
Julian mengatakan, Presiden Yudhoyono tetap akan fokus pada tugas pemerintahan hingga akhir masa jabatan di 2014. Untuk para menteri yang menjabat pimpinan parpol, Presiden meminta agar tetap fokus di pemerintahan. Jika tidak, Presiden mempersilakan untuk fokus kepada parpol. "Sejauh ini tetap mengutamakan tugas," katanya.
Ikuti berita terkait dalam topik:
KLB Demokrat