Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Minta Bendera dan Lambang Aceh Diubah

Kompas.com - 01/04/2013, 16:48 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Dalam Negeri menilai qanun atau peraturan daerah tentang Bendera dan Lambang Aceh melanggar peraturan perundang-undangan. Untuk itu, pemerintah pusat meminta agar bendera dan lambang Aceh diubah.

Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengatakan, pihaknya telah merampungkan evaluasi terhadap qanun bendera dan lambang Aceh. Evaluasi menghasilkan 12 poin. Hasil evaluasi itu akan diserahkan pada Pemprov Aceh dan DPRD Aceh pada Selasa (2/4/2013) besok.

"PP Nomor 77 tahun 2007 (turunan dari Undang-Undang No 11/2006 tentang Pemerintahan Aceh) menyatakan lambang tidak boleh menyerupai lambang separatis. Kalau ambil lambang GAM (Gerakan Aceh Merdeka), GAM kita sudah tau (gerakan separatis). Maka kita minta koreksi," kata Gamawan, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (1/4/2013).

Gamawan belum mau mengungkap apa saja 12 point tersebut. Hanya saja, kata dia, pihaknya sudah merinci apa saja yang dilarang dalam membuat bendera dan lambang. Dia berjanji akan menjelaskan ke publik setelah hasil evaluasi disampaikan ke Pemprov Aceh dan DPRD Aceh.

Ketika ditanya bagaimana jika Pemrov Aceh dan DPRD Aceh tidak mau mengubah bendera dan lambang Aceh, Gamawan mengatakan, jalan terakhir, Presiden bisa membatalkan qanun tersebut sesuai UU. Hanya saja, kata dia, saat ini pemerintah menginginkan hasil evaluasi itu dijalankan.

"Kita masih dengan cara-cara persuasif, menghormati pemerintah Aceh dan DPRD Aceh. Mestinya pemerintah Aceh fokus mensejahterakan masyarakat Aceh. Jangan ada hal-hal semacam ini terjadi. Ini akan hambat percepatan mensejahterakan rakyat Aceh," papar Gamawan.

Seperti diberitakan, DPRD Aceh mensahkan qanun bendera dan lambang Aceh melalui sidang paripurna di Gedung DPRD Aceh di Banda Aceh, Jumat ( 22/3/2013 ) malam. Dalam qanun itu, bendera dan lambang GAM ditetapkan sebagai bendera dan lambang resmi Provinsi Aceh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    PKB Belum Tentukan Kandidat untuk Pilkada DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur

    PKB Belum Tentukan Kandidat untuk Pilkada DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur

    Nasional
    Dirut Jasa Raharja Hadiri Penutupan Posko Angkutan Mudik Lebaran Terpadu oleh Menhub 

    Dirut Jasa Raharja Hadiri Penutupan Posko Angkutan Mudik Lebaran Terpadu oleh Menhub 

    Nasional
    Sambangi Kediaman Muhaimin Menjelang Putusan MK, Anies: Ini Tradisi Lebaran...

    Sambangi Kediaman Muhaimin Menjelang Putusan MK, Anies: Ini Tradisi Lebaran...

    Nasional
    Muhaimin Belum Punya Rencana Bertemu Prabowo Setelah Putusan MK

    Muhaimin Belum Punya Rencana Bertemu Prabowo Setelah Putusan MK

    Nasional
    Muhaimin Bilang Anies Belum Punya Niat Kembali Berkontestasi di Pilkada 2024

    Muhaimin Bilang Anies Belum Punya Niat Kembali Berkontestasi di Pilkada 2024

    Nasional
    PKB Buka Pendaftaran untuk Pilkada 2024, Selain Kader Juga Bisa Daftar

    PKB Buka Pendaftaran untuk Pilkada 2024, Selain Kader Juga Bisa Daftar

    Nasional
    Menjelang Putusan Sengketa Pilpres di MK, Kubu Ganjar-Mahfud Harap Tak Berakhir Antiklimaks

    Menjelang Putusan Sengketa Pilpres di MK, Kubu Ganjar-Mahfud Harap Tak Berakhir Antiklimaks

    Nasional
    Optimistis MK Diskualifikasi Gibran, Kubu Anies: Tak Ada Alasan untuk Tidak Pemungutan Suara Ulang

    Optimistis MK Diskualifikasi Gibran, Kubu Anies: Tak Ada Alasan untuk Tidak Pemungutan Suara Ulang

    Nasional
    MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

    MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

    Nasional
    Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

    Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

    Nasional
    Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

    Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

    Nasional
    MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

    MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

    Nasional
    Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

    Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

    Nasional
    Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

    Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

    Nasional
    TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

    TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com