Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enam Gedung di Palopo Dibakar

Kompas.com - 01/04/2013, 03:28 WIB

MAKASSAR, KOMPAS - Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat memberlakukan jam malam sejak Minggu (31/3) pukul 19.00 hingga pukul 04.00 Wita. Keputusan ini diambil menyusul kerusuhan massal sebagai buntut pemilihan kepala daerah di Kota Palopo, Sulsel.

Massa pendukung calon wali kota/wakil wali kota yang kalah, Haidir Basir-Thamrin Jufri, diduga membakar enam gedung perkantoran karena tidak menerima kekalahan itu.

Menurut Ahyar (40), saksi mata, ratusan orang bentrok dengan polisi di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palopo, tak lama setelah penetapan hasil rekapitulasi penghitungan suara, Minggu siang. Mereka melampiaskan kekecewaan dengan melemparkan batu dan bom molotov ke arah polisi. Polisi bisa mencegah massa masuk ke kantor KPU Kota Palopo, sekitar 400 kilometer arah utara Makassar.

Tak lama kemudian, amuk massa itu diikuti serangkaian pembakaran gedung yang terjadi dalam waktu hampir bersamaan. Massa membakar kantor Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar, kantor Wali Kota Palopo serta empat mobil dinas yang sedang diparkir, kantor Dinas Perhubungan, kantor Panitia Pengawas Pemilu, kantor Kecamatan Wara Timur, dan kantor harian Palopo Pos.

Partai Golkar merupakan pengusung pasangan calon kepala daerah Judas Amir-Akhmad Syarifuddin. Haidir-Thamrin diusung Partai Keadilan Sejahtera, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa, dan sejumlah partai politik lain. Dalam pemilihan kepala daerah putaran pertama pada 22 Januari lalu, Haidir-Thamrin meraih 19.561 suara dan Judas-Akhmad 19.489 suara.

Keduanya pun lolos ke putaran kedua mengalahkan lima pasangan calon lain. Dalam rekapitulasi penghitungan suara putaran kedua, Judas-Akhmad berbalik unggul dengan 37.469 suara. Haidir-Thamrin meraih 36.731 suara. Partisipasi pemilih 69,11 persen.

Massa kecewa

Menurut Kepala Bidang Humas Polda Sulselbar Komisaris Besar Endy Sutendi, penghitungan itu memantik kekecewaan dari pendukung Haidir-Thamrin, yang menganggap terjadi penggelembungan suara di Kecamatan Wara Timur. ”Kami tengah menyelidiki apakah hal itu memicu terjadinya kerusuhan massal di Palopo,” ujarnya.

Wakil Kepala Polda Sulselbar Brigadir Jenderal (Pol) Syahrul Mamma di lokasi kerusuhan memutuskan pemberlakuan jam malam di Palopo. Ia juga meminta tambahan petugas keamanan dari kepolisian dan TNI.

Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengatakan, kerusuhan menunjukkan warga Palopo belum dewasa berdemokrasi. (RIZ)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com