Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KLB Memang di Luar Kebiasaan

Kompas.com - 31/03/2013, 07:16 WIB

KOMPAS.com - Kongres Luar Biasa Partai Demokrat benar-benar berlangsung di luar kebiasaan kongres sebuah organisasi, apalagi partai. Kurang dari enam jam, KLB telah menghasilkan keputusan pokok, yakni memilih ketua umum.

Selain cepat, kongres luar biasa (KLB) juga berlangsung seadanya. Ada kesan kurang terkoordinasi dengan baik. Salah satunya adalah ketika pembawa acara menyebutkan bahwa Ketua Dewan Pembina memasuki ruangan sidang, ternyata orang yang masuk adalah Sekretaris Jenderal Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).

Sebagian wartawan Istana, karena sudah kebiasaan dalam acara kenegaraan, segera berdiri mendengar ucapan pembawa acara itu. "Lho, kok Ibas. Ayo duduk lagi," kata seorang wartawan.

Acara pembukaan lalu dinyatakan dimulai. Pembawa acara menyebutkan Ketua Organizing Committee (OC) akan memberikan laporan. Ketua OC adalah Max Sopacua. Suasana hening. Max rupanya tidak ada di ruangan. Tanpa ada ralat, pembawa acara kemudian menyebutkan bahwa Ketua Steering Committee akan memberikan sambutan. Ibas pun naik dan menyampaikan pidato tertulis. Tidak lama, dari pintu, barulah Max masuk membawa lembaran kertas. Dia terlambat rupanya.

Seorang kader bercerita, kondisi KLB sangat berbeda dengan kongres terdahulu. Dulu, kongres berjalan rapi karena menggunakan jasa event organizer (EO). Kader tinggal terima beres mengikuti kongres.

Koordinator Wilayah Sumatera Barat DPP Demokrat Eka di sela-sela sidang bercerita, KLB memang tidak memakai EO untuk menghemat. Dana kongres berasal dari patungan sukarela kader. "Ada yang hanya bisa menyumbang Rp 500.000. Kalau saya, rahasia dong," katanya.

Partai Demokrat Bali bertugas menyiapkan tempat. Maka, dipakailah Hotel Inna Grand Bali Beach, hotel berbintang lima tertua di Bali.

"Kamar hanya diperuntukkan bagi panitia. Ia tidak sendirian menempati kamar. Satu kamar bisa ditempati sampai tiga orang. Tidak peduli panitia ini adalah anggota DPR atau bukan. Kalau bukan panitia, ya, cari kamar sendiri," ujar Eka.

Eka mengungkapkan, hiasan di ruang sidang, seperti kain khas Bali, disiapkan oleh teman- teman Partai Demokrat Bali.

"Kami dari Jakarta hanya membawa spanduk KLB," katanya sambil menunjuk spanduk di dinding. Dulu, kader tidak ikut bergotong royong mendekorasi tempat acara.

Ketika pemimpin kongres EE Mangindaan menyatakan pemilihan ketua umum dinyatakan selesai, ia tampak gembira.

"Kami sangat ingin seperti ini (kongres berlangsung cepat) karena memang hanya untuk pengesahan agar kami bisa ikut pemilu," tutur Eka senang.

Seorang kader lain bercerita, KLB yang semula digelar tertutup untuk media massa entah bagaimana sekitar pukul 14.30 wartawan media cetak dan elektronik dipersilakan masuk ke ruang kongres oleh protokol Istana Kepresidenan.

Wartawan sempat terkecoh karena barisan keamanan Partai Demokrat meminta wartawan keluar ruangan lagi. Namun, protokol kepresidenan mempertahankannya dan menyatakan terbuka bagi media.

Tepat pukul 15.30, kongres pun dimulai. Tidak dipimpin oleh Ketua Steering Committee Edhie Baskoro Yudhoyono, tetapi oleh EE Mangindaan yang didampingi jajaran petinggi Demokrat, seperti Toto Riyanto, Syarifuddin Hasan, Max Sopacua, Amir Syamsuddin, dan Johnny Allen. Kongres diisi dengan pembacaan surat keputusan pemberhentian ketua umum periode 2010-2015, Anas Urbaningrum, yang berhenti pada Februari 2013. (OSA/ATO)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

    Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

    Nasional
    Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

    Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

    Nasional
    Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

    Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

    Nasional
    AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

    AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

    Nasional
    Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

    Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

    Nasional
    Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

    Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

    Nasional
    AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

    AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

    Nasional
    Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

    Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

    Nasional
    Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

    Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

    Nasional
    Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

    Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

    Nasional
    Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

    Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

    Nasional
    AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

    AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

    Nasional
    Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

    Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

    Nasional
    Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

    Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com