Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Lebih Baik yang Pegang Kendali Pak SBY"

Kompas.com - 29/03/2013, 06:34 WIB
Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol

Penulis

PROBOLINGGO, KOMPAS.com — Menjelang KLB Partai Demokrat pada akhir bulan ini di Bali, sejumlah pengurus daerah menghendaki agar Susilo Bambang Yudhoyono menjadi ketua umum menggantikan Anas Urbaningrum. Ketua DPC Demokrat Kota Probolinggo Jawa Timur Sri Wahyuningsih pun meyakini, ibarat gawat darurat seperti perang, kemelut di Partai Demokrat (PD) hanya bisa diselesaikan oleh SBY.

"Saya yakin, demi menyelamatkan partai dan menghindari konflik di internal PD, maka lebih baik yang pegang kendali Pak SBY," katanya, Jumat (29/3/2013).

Soal tudingan bahwa SBY akan dicap lebih mementingkan partai daripada negara jika jadi ketua umum, bagi Sri itu sah-sah saja. Tapi kenyataannya SBY pasti mampu menjalankan amanah negara sebagai seorang presiden di samping juga sebagai ketua umum (ketum) PD.

"Insya Allah Pak SBY sangat mampu menjalankan amanah tersebut sebagai ketum dengan tidak harus mengganggu tugas negara," ujar Sri.

Sri, yang disebut-sebut maju sebagai calon wakil wali kota mendampingi Ketua PKNU As'ad Anshari, yakin, jika SBY terpilih menjadi ketum sebagaimana desakan dan permintaan dari bawah, maka konflik internal bisa tuntas dan tingkat elektabilitasnya bakal segera naik.

"Semoga dalam KLB nanti suara DPP, DPD, dan DPC seluruh Indonesia bulat memilih Pak SBY," harapnya.

Sementara itu, Ketua DPC Demokrat Kabupaten Probolinggo melalui Sekretaris DPC Dedik Riyawan mengatakan, KLB sifatnya ad hoc, dan keputusannya juga ad hoc. Karena hanya ad hoc, Dedik mengungkapkan bahwa sebaiknya SBY saja yang menjadi ketua umum hingga pelaksanaan kongres sesungguhnya pada 2015.

"Ini agar daftar caleg segera diteken oleh ketua umum sebagaimana diatur KPU. Sebenarnya kami tak terpengaruh dengan konflik di pusat, bahkan kami menargetkan 15 kursi di DPRD Kabupaten Probolinggo tahun depan. Sekali lagi, kami satu suara dengan DPD Jatim, mendukung SBY pengganti Mas Anas," tandasnya.

Sebagaimana diberitakan, saat ini sejumlah nama kader internal mulai disebut-sebut masuk dalam bursa calon ketum, yakni Saan Mustopa, Tri Dianto, Marzuki Alie, Hadi Utomo, hingga Syarief Hasan. Namun, setelah pertemuan di Cikeas pada pekan lalu, dukungan justru menguat ke arah keluarga Cikeas, terutama SBY dan dua anggota keluarganya, Ani Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com