Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anas Urbaningrum Tidak Diundang ke KLB Demokrat

Kompas.com - 28/03/2013, 15:47 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dipastikan tak akan hadir dalam Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat. Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua mengatakan, proses pemberhentian Anas tak memerlukan kehadirannya, tetapi cukup dengan surat keputusan pemberhentian yang ditandatangani Majelis Tinggi.

"(Apakah) Mas Anas diundang, mungkin tidak," kata Max, saat dihubungi, Kamis (28/3/2013). Sebab, ujar dia, keputusan tentang pemberhentian Anas akan langsung dibacakan EE Mangindaan. Keputusan itu berupa surat Majelis Tinggi Partai Demokrat.

Max mengatakan, surat pemberhentian Anas itu akan disepakati seluruh peserta KLB dan ditandatangani oleh Majelis Tinggi. "Kalau tidak Pak SBY, saya, atau Ibas, atau Jero Wacik," ucap Max menyebutkan siapa saja yang berwenang meneken surat keputusan itu.

KLB yang dijadwalkan berlangsung Sabtu (30/3/2013), ujar Max, akan dibuka sekitar pukul 13.00 Wita oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Sebelumnya, Max juga akan memberikan laporan tentang persiapan sebelum kongres.

Seusai pembukaan, lanjut Max, akan dilakukan sidang paripurna yang dipimpin EE Mangindaan. Di dalam sidang paripurna itulah akan ada pembacaan surat keputusan pemberhentian Anas dari jabatannya sebagai ketua umum. "Baru setelah itu kami mulai pandangan umun peserta sidang. (Lalu) pemilihan ketua umum," ucap dia.

Max berharap seluruh agenda kongres dapat selesai dalam satu hari. Namun, jika cukup alot, kongres tetap dijadwalkan berlangsung selama dua hari.

Adapun para peserta kongres ini berasal dari 491 orang pengurus Dewan Pimpinan Cabang, 68 orang pengurus Dewan Pimpinan Daerah, 5 orang Dewan Pembina, dan 3 orang Dewan Pimpinan Pusat. Total seluruh peserta kongres yang memiliki hak pilih berjumlah 567 orang pengurus.

Partai Demokrat akan melakukan Kongres Luar Biasa (KLB) pada 30-31 Maret 2013. KLB itu dilakukan untuk memilih ketua umum baru menggantikan Anas Urbaningrum.

Saat ini, sejumlah kader internal namanya mulai disebut-sebut masuk dalam bursa calon ketum, yakni Saan Mustopa, Tri Dianto, Marzuki Alie, Hadi Utomo, hingga Syarief Hasan. Namun, setelah pertemuan di Cikeas pada pekan lalu, dukungan justru menguat ke arah keluarga Cikeas, terutama SBY dan dua anggota keluarganya, Ani Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).

Berita terkait dapat dibaca dalam topik: Jelang KLB Demokrat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Presiden Jokowi Ucapkan Selamat saat Bertemu Prabowo Semalam

    Presiden Jokowi Ucapkan Selamat saat Bertemu Prabowo Semalam

    Nasional
    Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

    Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

    Nasional
    CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

    CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

    Nasional
    Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

    Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

    Nasional
    Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

    Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

    Nasional
    Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

    Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

    Nasional
    Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

    Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

    Nasional
    Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

    Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

    Nasional
    Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

    Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

    Nasional
    Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

    Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

    Nasional
    Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

    Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

    Nasional
    PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

    PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

    Nasional
    Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

    Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

    Nasional
    Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

    Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

    Nasional
    TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

    TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com