JAKARTA, KOMPAS -
Mey Ohoiulun, petinju putri kelas 54 kilogram, di Jakarta, Rabu (20/3), mengatakan, mereka baru sekali menerima uang saku, yaitu untuk November dan Desember 2012 yang diterima Januari lalu. Namun, jatah Januari dan Februari belum diterima. ”Memang hal itu (uang saku) membuat kami bersungut,” ujar Mey, peraih medali perunggu PON Riau 2012.
Mey, asal Ambon, bersama
Ronny Sangkitlaki, salah seorang pelatih, mengaku, para petinju dan pelatih belum menerima uang saku dua bulan terakhir. Ia diberi tahu bahwa uang baru akan diberikan sekitar akhir Maret atau awal April.
Meski demikian, Mey dan Ronny menegaskan, masalah uang saku tidak terlalu mengganggu kegiatan latihan. ”Kami tetap berfokus pada latihan. Kami tetap bertahan mengikuti seluruh program latihan. Pastinya, uang akan tetap kami terima,” kata Mey.
Manajer tinju SEA Games 2013, Martinez dos Santos, menyampaikan, uang saku diberikan Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima). ”Kami sudah menalangi kebutuhan mereka menggunakan uang Ketua Umum (Reza Ali),” kata Martinez sambil menambahkan, Persatuan Tinju Amatir Indonesia telah menyampaikan masalah ini kepada Satlak Prima.
Perpindahan lokasi pelatnas dari Jatiwaringin ke Gedung Nanggala, kompleks Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, menumbuhkan suasana kondusif. Para petinju mengakui, sistem latihan dan fasilitas yang lebih baik dari sebelumnya serta akses yang mudah dijangkau dapat mendukung program latihan mereka.