JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Bali I Made Mudharta mengaku belum mendapatkan pesan dari Sekretaris Majelis Tinggi Jero Wacik. Namun, ia mengaku memang ada permintaan Majelis Tinggi menyangkut persyaratan calon ketua umum. Selain itu, Majelis Tinggi juga meminta dukungan terkait perubahan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Demokrat.
"Ada permintaan mengenai syarat ketua umum, termasuk anggaran rumah tangga ada yang diubah," ujar Mudharta saat dihubungi, Rabu (20/3/2013). Dia enggan menjelaskan lebih lanjut arahan Majelis Tinggi kepada pengurus daerah tentang syarat calon ketua umum dan perubahan AD/ART yang diinginkan. Namun, lanjutnya, pengurus DPD Demokrat Bali menginginkan agar ketua umum terpilih bisa fokus menjalankan tugasnya.
"Sekarang kan waktunya pendek. Kalau ketum sibuk nyapres, partai jadi tidak terurus," ucap Mudharta. Meski mengaku tak mendukung kandidat tertentu, dia mengaku tahu siapa orang yang paling cocok mengisi kursi yang ditinggalkan Anas Urbaningrum tersebut. "Nggak ada dukung-mendukung. Kami sudah tahu siapa yang cocok menjadi ketum. Tidak ada masuk dalam jebakan dukung-mendukung," imbuhnya.
Pesan
Menjelang perhelatan Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat, internal partai tersebut semakin riuh. Rabu (20/3/2013), sebuah pesan singkat disebarkan kepada para pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) mengatasnamakan Majelis Tinggi Partai Demokrat. Berikut isi pesan singkat itu.
Kpd yth. Ketua DPD PD DKI Jakarta, Jabar, Jateng, D.I. Yogyakarta, Jatim, Banten, Bali, NTB, NTT, Maluku, Malut, Papua dan Papua Barat....Mohon bantuan dan kerja samanya untuk segera mengirimkan SURAT PERNYATAAN PARA KETUA DPD & DPC MASING2 PROVINSI (yang sudah ditandatangani), sesuai dgn arahan Ketua Majelis Tinggi PD, melalui Sekretaris Majelis Tinggi PD (Bpk. Jero Wacik), adapun Surat Pernyataan tsb dapat dikirimkan melalui fax : 021-5221934, atau e-mail : ajudanmenteri@gmail.com. Demikian, tks bnyk atas perhatian dan bantuannya, salam
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Jero Wacik mengakui bahwa dia yang menyebarkan pesan singkat itu. "Hanya membuat tertulis apa yang sudah disampaikan Ketua-ketua DPD secara lisan kepada Majelis Tinggi waktu di Cikeas. Dulu lisan, dibuat tertulis, itu saja," ujar Jero.
Berita terkait dapat dibaca dalam topik: Krisis Demokrat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.