Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasek: Majelis Tinggi Demokrat Harus Segera Dibubarkan

Kompas.com - 20/03/2013, 12:06 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat I Gede Pasek Suardika mengatakan, pernyataannya yang mengusulkan agar kepemimpinan Partai Demokrat dikembalikan kepada Susilo Bambang Yudhoyono adalah usulan serius. Ia pun mengusulkan agar Majelis Tinggi segera dibubarkan karena tidak diakui dalam Undang-Undang Pemilu dan Komisi Pemilihan Umum.

"Memang perlu majelis tinggi itu ditiadakan karena dalam UU Pemilu dan KPU tidak diakui majelis tinggi, majelis syuro, atau apa pun. Yang ada hanya ketua umum. Jadi buat apa punya jabatan tinggi tapi begitu keluar impoten, tidak dianggap," ujar Pasek, di Kompleks Parlemen, Rabu (20/3/2013).

Menurut Pasek, Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Demokrat  tahun 2005 tidak mengenal Majelis Tinggi. Posisi ini baru ada dalam AD/ART tahun 2010. Oleh karena itu, menurut dia, SBY perlu turun menjadi Ketua Umum sehingga kewenangannya lebih luas.

"Omongan saya ini serius, bukan bercanda atau omongan cari muka seperti yang dibilang Ruhut. Bicara saya ini untuk menyinergikan Partai Demokrat dengan Undang-Undang Pemilu," tutur Pasek.

Ketua Komisi III DPR ini membandingkan dengan struktur yang dimiliki Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang sederhana. Di PDI-P, kata Pasek, kewenangan terbesar ada pada ketua umum.

"Saya melihat yang paling baik ya PDI-P, jadi sederhana semuanya akan terpusat di ketua umum. Saya tawarkan ide demokrasi terpimpin," katanya.

Sebelumnya, politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, menilai usulan Pasek hanya upaya untuk mencari muka. Ruhut pun mengkritik wacana ini hanya akan menurunkan takhta SBY yang kini menduduki posisi puncak di Partai Demokrat. Terkait kritik pedas koleganya itu, Pasek mengaku siap berdiskusi atas usulannya itu.

"Saya ini dulu pansus RUU, tahu betul makna ketua umum. Silakan, saya siap membuka diskusi dan debat terkait wacana saya ini," ujar Pasek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

    Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

    Nasional
    Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

    Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

    Nasional
    Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

    Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

    Nasional
    AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

    AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

    Nasional
    Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

    Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

    Nasional
    Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

    Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

    Nasional
    AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

    AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

    Nasional
    Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

    Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

    Nasional
    Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

    Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

    Nasional
    Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

    Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

    Nasional
    Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

    Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

    Nasional
    AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

    AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

    Nasional
    Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

    Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

    Nasional
    Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

    Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com