Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rokatenda Meletus Lagi

Kompas.com - 13/03/2013, 02:31 WIB

Maumere, Kompas - Gunung Rokatenda, di Pulau Palue, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, meletus lagi, Senin (11/3), pukul 10.40 Wita. Dentuman keras terdengar beberapa kali, abu vulkanik membubung setinggi 1.500-2.000 meter dari kawah. Karena angin bergerak ke timur, Desa Lidi gelap sekitar 20 menit akibat abu vulkanik.

Hal itu dikemukakan Camat Palue Laurensius Regi, Senin di Sikka. Tidak ada korban jiwa dalam letusan itu.

Sabtu (2/2), Rokatenda, pulau gunung api dengan ketinggian 875 meter di atas permukaan laut, meletus. Ketinggian abu vulkanik 4.000 meter dari puncak. Selain menutupi Sikka, abu menyebar ke Kabupaten Ende, Ngada, dan Nagekeo.

”PVMBG mengeluarkan rekomendasi pada 27 Februari 2013, dalam radius 3 kilometer dari puncak tidak boleh ada aktivitas. Warga harus dievakuasi,” kata petugas Pos Pengamatan Gunung Rokatenda, Frans Senda Wangge. Wilayah itu meliputi sebagian Desa Lidi, Nitunglea, Kesokoja, dan Rokirole.

Kristanto, Kepala Subbidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api Wilayah Timur, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), mengemukakan, letusan Rokatenda pada Senin merupakan aktivitas lanjutan sejak Oktober 2012. ”Karena aktivitasnya masih tinggi, Rokatenda dipertahankan dalam status Siaga,” ujar Kristanto.

Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sikka Eduardus Desa Pante mengakui, belum semua penduduk dalam radius bahaya mengungsi. Data BPBD Sikka, jumlah pengungsi sekitar 2.700 orang.

”Masih ada sekitar 500 orang perlu diungsikan. Mereka masih bertahan. Kami akan bekerja sama dengan Keuskupan Maumere mengevakuasi penduduk yang tersisa,” ujar Eduardus.

Petrus Pio (43), guru SD Nitunglea, yang mengungsi di rumah keluarga di Kampung Beru, Maumere, Selasa (12/3), mengatakan, aktivitas Rokatenda membuat masa depan penduduk Palue tak menentu. Saat ini mereka gagal panen. Tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, dan singkong menjadi puso.

Pemerintah diharapkan segera meneliti, apakah Pulau Palue masih layak ditempati. ”Jika tidak layak huni, pemerintah perlu merelokasi warga,” kata Pio. (SEM/KOR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com