Anak Balita Pengungsi Rokatenda Meninggal

Maumere, Kompas - Akibat kurang mendapat perhatian dari pemerintah daerah, Daniel Ribra Brando dari Desa Rokirole, Pulau Palue, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Jumat (8/3), meninggal. Daniel mengungsi bersama orangtuanya setelah Gunung Rokatenda mengalami peningkatan aktivitas.

Bayi berusia 1 tahun 6 bulan itu tak tertolong meski dirawat sejak empat hari lalu di RSUD TC Hillers, Maumere. Sebelum dirawat, Daniel sesak napas dan demam tinggi. Hal itu diungkapkan Pater Vande Raring SVD dari Keuskupan Maumere, seusai misa penguburan di sekitar pengungsian di Kelurahan Nangahure, Alok Barat, Sikka, akhir pekan lalu.

”Kondisi pengungsi, terutama yang tinggal di pengungsian, cukup baik. Namun, yang tinggal di rumah penduduk terkesan kurang mendapat perhatian pemerintah daerah. Ini disayangkan,” ujarnya.

Daniel dan ibunya, Riani Lebi, adalah pengungsi dari Palue. Mereka tidak tinggal di pengungsian yang disediakan, yaitu di aula transito milik Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Sikka, tetapi di rumah kerabatnya di Nangahure, yang kondisinya tak layak. Satu rumah dihuni sekitar 15 orang.

”Keterangan dinas sosial, bantuan hanya disalurkan ke pengungsian resmi. Akibatnya, pengungsi yang ada di rumah warga tak dijamin. Padahal, banyak pengungsi tak mau tinggal di pengungsian yang kondisinya tak layak,” kata Pater Vande.

Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Sikka Stephanus Nama Keda mengaku sulit menyalurkan bantuan kepada pengungsi yang tinggal di rumah warga. Alasannya, mereka tersebar di banyak lokasi sehingga bantuan dipusatkan di posko. (SEM)