Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilih Golput karena Kecewa Sistem Politik

Kompas.com - 08/03/2013, 18:17 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

PEMATANGSIANTAR, KOMPAS.com -- Banyak warga Pematangsiantar yang tidak menyalurkan hak politiknya dalam Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgusu) pada Kamis (7/3/2013) kemarin. Akibatnya, angka golongan putih (golput) diperkirakan cukup tinggi. Untuk Kota Pematangsiantar saja mencapai 40 persen.

"Perkiraan kita angka golput mencapai 40 persen," kata Batara Manurung, Komisioner KPUD Kota Pematangsiantar saat dihubungi via telepon seluler, Jumat (8/3/2013).

Alasan warga tidak menyalurkan hak politiknya beragam. Beberapa di antaranya pesimis dengan sistem di pemerintahan yang sudah korup.

"Kami memutuskan tidak memilih karena kecewa dengan proses politik yang berlangsung saat ini. Kalau kami memilih berarti kami melegitimasi praktek korupsi yang saat ini merajalela," kata Armaya Siregar, pengusaha yang juga mantan Ketua Dewan Pendidikan Kota Pematangsiantar di tempat yang berbeda.

Armaya menyebutkan, ikut memilih ke tempat pemungutan suara (TPS) seakan memberi jalur dan jalan kepada para pasangan calon untuk melaksanakan korupsi. Sistem saat ini, menurutnya, sudah rusak. Siapapun yang terpilih nantinya akan tercebur dosa dengan melakukan praktik korupsi.

"Bagaimanapun hebatnya pasangan calon, tetap akan rusak karena sistem di pemerintahan kita juga sudah rusak," katanya lagi.

Sebagai contoh, dalam setiap proses pembahasan anggaran di pemerintah bersama DPRD selalu didahului korupsi. "Itu sebabnya kami tidak memilih. Dalam ajaran Islam disebutkan jika kita melihat kemungkaran, maka kita harus mengbah itu dengan tangan, tidak bisa dengan tangan, pakai mulut, tidak bisa dengan mulut, maka lebih baik diam," sebutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com